Tubuh kita akan dipecahkan dan terurai melalui proses kimiawi dan biologi, menjadi bagian dari Bumi.
Orang yang kita tinggalkan, seperti orang tua, suami, istri, tetangga, dan kenalan, mungkin berziarah ke makam kita sekali atau dua kali. Mereka yang dekat dengan kita mungkin masih melakukannya beberapa tahun sebelumnya, tetapi ini semakin jarang. Setelah dua puluh lima tahun, kuburan kita mungkin sudah ditutupi semak. Setelah lima puluh tahun, mungkin tidak ada yang tahu di mana kuburan kita.
Tulisan kita di di sini dan di bagian lain dari belantara internet mungkin masih dibaca orang lama setelah kita meninggal. Mungkin banyak di antaranya terarsipkan untuk jadi bahan analisis bagi kecerdasan buatan di masa depan.
Terus bagaimana dengan jiwa kita? Apakah ada kehidupan setelah kematian? Entahlah, tidak ada yang tahu pasti. Terlalu banyak perbedaan pendapat. Yang saya uraikan di atas adalah yang menurut saya peluang terjadinya lebih besar daripada spekulasi hidup sesudah mati.