Aku mengalaminya. Untuk diketahui, aku adalah seorang ibu yang bekerja penuh. Mertuaku adalah orang yang baik, Alhamdulillah. Sangat baik, hanya saja dalam beberapa hal dalam pengasuhan anak kami tidak sejalan. Karena aku banyak mendapatkan pendidikan baru yang berbeda dengan mertuaku. Dan jika aku menyampaikannya kepada mertuaku, aku merasa ragu terlihat seperti menggurui. Setiap dua minggu sekali, kami memiliki jadwal untuk berkunjung ke rumah mertua. Kadang-kadang, jika kami ingin pulang, kami sering ditahan untuk menginap lagi. Atau kadang-kadang terucap, “ibu bekerja saja, biarkan anak dirawat oleh kakek-neneknya”. Aku agak sedih mendengarnya, haha. Padahal, aku benar-benar ingin merawat anakku sendiri, belajar menjadi seorang ibu, belajar mendidik diriku sendiri dan anakku sesuai dengan versiku tanpa ada campur tangan.
Tapi ya sudah, aku cuek saja hahaha. Aku belum tahu rasanya menjadi kakek-nenek seperti apa. Alhamdulillah jika kakek-neneknya menyayangi cucunya, terlebih anakku adalah cucu pertama. Aku rasa, selama itu bukan hal yang buruk, ya cuek saja. Tetap rawat anakmu seperti biasa. Kecuali jika anakmu diambil dengan paksa.
Aku sering diberi informasi, tapi aku tahu bahwa itu sudah tidak sejalan dengan pengetahuan saat ini, aku hanya mengiyakannya, tapi tidak melakukannya. Hehe maaf ya kakek-nenek.