Memiliki modal sangat penting untuk bertahan. Namun, apa modal yang dimiliki oleh orang miskin pada umumnya? Mereka umumnya hanya memiliki waktu dan tenaga, tanpa keahlian atau pendidikan yang memadai, apalagi modal uang. Modal yang paling memungkinkan bagi orang miskin untuk diusahakan adalah pendidikan agar mereka memiliki keahlian. Namun, tidak banyak orang miskin yang memiliki mindset pentingnya pengembangan diri.
Namun, jika orang miskin memiliki waktu, tenaga, keahlian, dan pendidikan yang tinggi, maka kesempatan untuk keluar dari kemiskinan akan lebih besar. Hal ini bukan hanya pendapat saya, tetapi sudah ada bukti yang saya lihat dari dekat, yaitu suami saya sendiri.
Suami saya lahir dari keluarga miskin, ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan, ibunya menjual makanan di kantin SDN di desa, dengan dua anak. Dengan kerja keras orang tuanya, mereka berhasil menguliahkan suami saya di perguruan tinggi negeri yang cukup terjangkau pada masa itu. Namun, tidak hanya orang tua yang bekerja keras, suami saya juga aktif mencari informasi tentang perkuliahan dan berjuang keras untuk menyelesaikan kuliahnya.
Saat ini, dia menjabat sebagai wakil kepala sekolah di salah satu sekolah swasta di Group Ciputra. Meskipun tidak kaya, setidaknya dia tidak miskin. Dia juga dapat membantu orang tuanya dalam merenovasi rumah, membiayai pendidikan adiknya, membantu cicilan motor adiknya, dan mendukung kebutuhan keluarganya. Karena memiliki pendidikan, dia memiliki kemampuan berpikir jauh ke depan, sehingga dia dapat mengatur keuangan dengan baik. Meskipun dia memiliki banyak tanggung jawab keluarga, kami dapat menikah dengan biaya sendiri (dan dibantu oleh orang tua saya).
Orang tua dan anak seperti ini jarang ditemui karena banyak orang miskin yang hanya memikirkan kehidupan saat ini, tanpa memperhatikan perkembangan diri untuk masa depan.
Namun, cerita ini sulit untuk diulang kepada adik iparnya, karena meskipun orang tua mereka bersedia bekerja keras untuk membiayai pendidikan, adik ipar tersebut tidak serius dalam mempersiapkan dan menjalani kuliah. Akibatnya, dia sekarang bekerja sebagai pekerja harian di sebuah pabrik kecil.
Pendidikan dapat menjadi jalan keluar dari kemiskinan, tetapi sikap dalam mengusahakan dan menjalani pendidikan juga sangat penting.