Ada 3 langkah awal sebelum Anda memulai.
Saya tidak sepenuhnya setuju dengan pendekatan langsung tanpa banyak berpikir. Memulai bisnis tanpa riset pasar akan sulit berkembang. Lebih mudah mengumpulkan semut jika Anda meletakkan gula di jalur mereka.
Baiklah, mari kita mulai!
1. Perhatikan permintaan pasar
Misalnya, daerah A membutuhkan toko sembako karena populasi penduduk yang tinggi namun belum ada toko sembako di sekitar sana. Setelah mengetahui permintaan pasar, langkah berikutnya adalah tahap 2!
2. Buat struktur bisnis Anda
Tahap ini sering diabaikan oleh para pelaku bisnis. Saya mengerti bahwa bisnis baru sulit untuk mempekerjakan banyak orang! Tenang, saya akan menjelaskannya. Ambil selembar kertas, tulis peran-peran apa saja yang diperlukan agar toko Anda dapat berjalan tanpa Anda. Contohnya:
Kepala Operasional, bertanggung jawab memastikan toko berjalan lancar, termasuk sistem kasir. Melaporkan kepada Direktur.
Kepala Keuangan, bertanggung jawab memastikan pembelian bahan-bahan berkualitas terbaik dengan harga terbaik dan mengurus segala hal yang berhubungan dengan keuangan. Melaporkan kepada Direktur.
HRD, bertanggung jawab mengurus segala hal yang berhubungan dengan karyawan. Melaporkan kepada Direktur.
Purchasing, orang yang membeli bahan-bahan di lapangan. Melaporkan kepada Kepala Keuangan.
Dan lain-lain.
Mungkin terdengar aneh, mengapa toko sembako harus rumit seperti itu? Anda harus memulai bisnis dengan mindset yang besar. Artinya, ciptakan sistem yang sangat teratur sehingga Anda dapat menjual sistem tersebut kepada pihak Franchisee. Mungkin saat baru memulai, banyak peran diisi oleh nama Anda sendiri, itu tidak masalah! Selama Anda memiliki visi yang jelas, Anda akan berkembang
3. Cari Modal
Mari kita hitung berapa banyak dana yang Anda butuhkan untuk membeli bahan-bahan toko sembako ini.
Sekarang, mari kita hitung berapa biaya operasional toko, harga sewa, gaji karyawan, listrik, maintenance, dan lain-lain. Asumsikan bahwa dalam 3-6 bulan pertama bisnis Anda belum menghasilkan keuntungan.
Selanjutnya, hitung biaya pemasaran dan iklan di media sosial.
Setelah mengetahui total nominalnya, tambahkan 20% untuk biaya darurat.
Nah, sekarang pertanyaannya adalah, dari mana Anda bisa mencari modal? Saran saya adalah, jangan langsung meminjam ke bank. Lebih baik kumpulkan dana dari keluarga, teman dengan pemikiran yang sama. Jika tidak ada pilihan lain, baru carilah bantuan dari bank.
Sekarang, Anda memiliki gambaran besar dan kerangka bisnis yang kuat. Anda tahu target pasar Anda, dan Anda tahu arah pengembangan bisnis Anda.
Belajarlah dari orang-orang yang telah berhasil mendirikan toko hingga bisa menjadi waralaba. Ikuti langkah-langkah mereka, tanyakan proses dan tantangan yang mereka hadapi.
Saya jamin, dengan melakukan hal ini, Anda akan menghemat banyak dana dan waktu.