Untuk RDPU, Anda mungkin ingin mempertimbangkan detail berikut.
*Pilih produk RDPU dengan nilai AUM yang tinggi. AUM yang tinggi berarti aset investasi yang dikelola pada produk tersebut juga tinggi. Jadi bisa dikatakan kepercayaan masyarakat cukup tinggi.
*Pilih yang grafiknya lurus ke atas. Sedikit celupan boleh saja asalkan tidak menggelinding terlalu banyak. RDPU harus stabil dibandingkan dengan yang lain. Sesuatu seperti:
*Perhatikan persentase Payout yang menunjukkan angka 0% yang berarti persentase penurunan 1 tahun (1 tahun) adalah 0 yang berarti NAV tidak pernah mengalami penurunan. Anda hanya perlu mengubah kerangka waktunya. Meski rata-rata penurunan RDPU relatif kecil, namun sebenarnya tidak menyebabkan gangguan jantung.
Bisakah Anda membandingkan grafik di atas dengan grafik ini, menurut saya produk di atas jauh lebih stabil. Jadi saya tidak memilih produk biasa di bawah ini dan saya suka opsi di atas.
Sekadar disclaimer bahwa keadaan saat ini tidak mempengaruhi keadaan di masa depan. Boleh jadi setelah 1 tahun tidak ada penurunan, tapi siapa tahu beberapa hari lagi ada penurunan 0,001% atau apalah, saya juga tidak bisa terlalu berhati-hati. Namun jika suatu produk memiliki catatan 0 sejak diluncurkan, maka dapat dikatakan cukup aman.
*Kami juga melihat apakah MI yang mengelola produk tersebut pernah terlibat insiden atau tidak, apakah ada produknya yang pernah bermasalah atau tidak.
*Selanjutnya Anda akan melihat bank induk produk reksa dana tersebut. Karena rekening bank saya B*A, saya otomatis memilih produk dana di bank induk B*A sehingga saya tidak perlu memotong biaya saat membayar. Selain itu, saya sangat sering menarik reksa dana.
*Terakhir pilihlah CAGR yang layak, jika lebih tinggi otomatis pilih yang potensi keuntungannya lebih tinggi, misalnya poin di atas sudah terpenuhi maka lebih baik lagi.