Banyak orang bertanya-tanya apa sih doa itu, buat apa berdoa jika takdir kita sudah ada dan hampir tidak dapat diubah, mengapa doaku belum terkabul atau bahkan tidak terkabul? Kenapa ini terjadi dan kenapa itu terjadi? Saya akan berbagi pengalaman dan pemahaman saya tentang doa ini. Mari kita mulai!
Berdoa pada hakekatnya adalah berkomunikasi dengan Sang Sumber atau Tuhan itu sendiri. Banyak dari kita mengartikannya sebagai memohon sesuatu kepada Tuhan. Hal ini tidaklah salah namun akan menjadi sesuatu yang tidak tepat jika kita masih memahaminya secara duniawi. Sebelum itu saya ingin berkata kepada Anda ingatlah kata-kata ini :
“Kita adalah percikan Cahaya Ilahi yang disebut jiwa yang mengalami skenario pembelajaran di Bumi ”
Pegang kata-kata ajaib ini dengan kuat.
Bagi saya pribadi berdoa itu adalah bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan, atas semua yang sudah terjadi dalam hidup kita. Sebenarnya itu saja sudah sangat cukup. Lalu apakah memohon itu tidak perlu ? Ya sebenarnya tidak masalah Anda meminta kepada Tuhan, malah saya sangat menyarankannya namun saya akan jelaskan permintaan apa yang sebaiknya Anda minta kepada Tuhan. Anda sebaiknya memahami bahwa permintaan berbasis non ego dan non duniawi adalah permintaan yang saya maksud di sini. Contohnya seperti apa? Minta dikuatkan dalam iman, meminta perlindungan ilahi, minta ditegarkan dalam ujian kehidupan, mendoakan sesama bahkan meminta rejeki juga diperbolehkan namun sekali lagi yang dimaksud rejeki di sini adalah tidak melulu uang, makanan dan kesehatan yang secukupnya adalah rejeki bagi kita semua.
Kemudian yang saya maksud permintaan dalam doa yang tidak diperbolehkan itu apa? Misalnya saja Anda meminta jadi kaya, minta mobil,uang dan harta benda lainnya, mendoakan orang celaka, meminta semua hal yang sifatnya ego dan duniawi. Hal ini tidaklah bijak dan hanya berujung pada kekecewaan kepada Tuhan.
Setiap manusia seperti memiliki Blueprint takdirnya masing-masing. 99,99% manusia tidak akan pernah tahu BP takdir dalam hidupnya dan 99,99% manusia juga tidak dapat merubah BP takdir itu. Andalah sendiri yang menyetujui akan menjalani kehidupan yang sesuai dari BP itu. Menjadi tua, sakit, miskin, kaya, menderita, cacat, kekurangan semua sudah dicatat dan digariskan dalam takdir itu. Manusia hanya bisa menjalaninya saja dan mengambil sikap dan pelajaran /hikmah dari semua peristiwa yang terjadi. Bukankah itu tujuan utama kita dilahirkan dan mengambil BP takdir manusia itu?
Memiliki ingatan akan kata-kata ajaib saya? Kita harus memahami dan menyadari itu sebelum apa pun terjadi. Setelah itu, Anda akan menyadari bahwa semua kesulitan dan malapetaka hanyalah contoh. Ibu M, guru Roh saya, sering becanda kepada saya ketika saya melupakan hal itu dan larut dalam emosi keduniawian. Beliau menyatakan:
Edwin, kamu lucu. Jiwamu yang menyanggupi semua ini. Sekarang kamu seperti itu, jangan terlalu memikirkan tentang menjadi manusia, Nak Edwin….
Hahahaha, ya seperti itulah Beliau becanda sembari mengingatkan saya yang sekarang ini menjalani peran sandiwara dalam skenario menjadi manusia.
Nah back to topic, lalu mengapa doa kita belum atau bahkan tidak dikabulkan ? Tentunya balik ke BP takdir yaitu bisa saja permintaan Anda itu tidak sesuai dengan skenario pembelajaran jiwa Anda. Bisa saja waktu Tuhan belum tepat pada saat itu. Kita tidak akan pernah tahu hingga saatnya nanti, maka dari itu yang penting adalah sikap Anda ketika doa itu tidak dikabulkan.
Saya selalu share dengan yang lain bahwa kita harus berserah kepada Tuhan apapun kejadian dan peristiwa yang menimpa kita. Berserah berarti menyadari bahwa semua kejadian itu adalah skenario Tuhan yang harus kita jalani dan Tuhan punya rencana besar di balik itu semua. Bahkan jika kemalangan yang terus terjadi pada Anda hingga Anda meninggal sekalipun (korban perang, korban penyiksaan dsbnya) , percayalah Tuhan punya rencana. Yang perlu Anda tahu kehidupan yang Anda jalani sekarang ini hanyalah ilusi yang dibuat untuk belajar, hidup yang sebenarnya akan berlanjut lagi setelah Anda meninggal dunia. Anda cuma diberi waktu yang pendek untuk belajar, tidak sampai 100 tahun rata-rata, namun usia dan hidup Anda di alam Roh adalah kekal. Anda mungkin sudah berusia ribuan hingga jutaan tahun di alam Roh. Membandingkan hal itu, tentunya Anda sudah tahu apa yang harus dilakukan bukan?
Akhir kata, saya menyemangati Anda untuk merenungkan hal ini dengan damai di hati Anda. Percayalah bahwa Tuhan itu Maha Adil, bukan di duniawi namun di keseluruhan kehidupan kekal kita. Berdoalah dengan benar, dan selalu ingat kata-kata ajaib dari saya. Terima kasih dan Salam Cahaya ^^.