Sebutkan raja keturunan Sanjaya yang terdapat pada Prastasti Kedu
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Kerajaan Mataram (Mataram Kuno) adalah kelanjutan dari Kerajaan Kalingga di Jawa Tengah sekitar abad VIII, yang kemudian di pindahkan ke Jawa Timur pada abad X. Sebutan Mataram Kuno adalah untuk membedakannya dengan kerajaan Mataram Islam yang berdiri pada abad XVI. Kerajaan Mataram berlokasi di pedalaman Jawa Tengah, di sekitar daerah yang banyak dialiri sungai, seperti Sungai Progo, Bogowonto, dan Bengawan Solo. Daerah ini juga di lingkari oleh pegunungan. Kerajaan Mataram diperkirakan berdiri selama 196 tahun dan memiliki 17 orang Raja. Raja memiliki gelar khusus seperti narapati yang berarti manusia yang memimpin, sri maharaja yang berasal dari bahasa Sanskerta, rakai dan abhiseka yang semuanya berasal dari India. Raja pertama Mataram adalah Sanjaya. Pada masa pemerintahan Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno sedang sibuk melakukan perang dengan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya. Menurut Prasasti Canggal, Raja Sanjaya adalah pendiri Mataram Kun, Sanjaya membangun kuil pemujaan kepada Siwa yang berbentuk candi dengan hiasan patung lembu, yang di percaya sebagai kendaraan dari Dewa Siwa. Sehingga, agama yang dianut pada masa itu adalah Hindu Siwa. Sedangkan dalam Prasasti Balitung atau yang dikenal juga sebagai Prasasti Kedu atau Prasasti Mantyasih, diceritakan nama-nama Raja yang memerintah di Kerajaan Mataram. Prasasti ini berangka tahun 907 M, yang berasal dari Wangsa Sanjaya, kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini ditemukan di kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah dan bertarikh 828 Saka, ronde yang berisi silsilah raja yaitu pada ronde B baris 7-9: Bosch dalam karyanya Sriwijaya, de Sailendrawamsa en de Sanjayawamsa (1952) pun mencoba menafsirkan prasasti ini bahwa di Kerajaan Mataram terdapat dua dinasti yaitu Wangsa Sanjaya dan Wangsa Sailendra yang sama-sama berkuasa. Wangsa Sanjaya didirikan oleh Sanjaya, pendiri Kerajaan Mataram yang beragama Hindu Siwa. Maharaja berikutnya ialah Rakai Panangkaran, yang menurutnya dikalahkan oleh Wangsa Sailendra. Karenanya di Mataram terdapat Wangsa Sanjaya berkuasa di utara Jawa dan Wangsa Sailendra berkuasa di selatan Jawa. Namun Putri Maharaja Samaratungga dari Wangsa Sailendra yang bernama Pramodawardhani menikah dengan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya. Hingga akhirnya Rakai Pikatan naik takhta dan mengakhiri masa pemerintahan dari Dinasti Syailendra.
Adapun Daftar silsilah raja-raja Mataram berlandaskan prasasti kedu ini, adalah:
Lebih lanjut menurut analisis atas Prasasti Mantyasih, dalam masa pemerintahannya, Rakai Panangkaran banyak mendirikan candi-candi seperti Sewi, Plaosan dan Kalasan. Dilihat dari struktur bangunannya, candi-candi ini bercorak agama Buddha. Buddha adalah agama yang dianut di Kerajaan Sriwijaya. Kuat dugaan Rakai Panangkaran pindah ke agama Buddha ketika Mataram dikuasai Dinasti Syailendra. Kendati demikian, di bawah Dinasti Syailendra, toleransi beragama tetap terjaga.