Bagaimana alam bawah sadar bisa mempengaruhi kepribadian seseorang?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Menurut Sigmund Freud, alam pikiran manusia dibagi menjadi tiga, yaitu alam sadar (conscious), alam prasadar (preconscious), dan alam bawah sadar (unconscious). Nah, ketiga alam ini digambarkan Freud seperti gunung es di laut (pasti sudah sering liatnya) seperti ini:
Alam sadar atau consciuous merupakan proses awal pikiran menerima informasi, menganalisis, berpikir, atau melakukan sesuatu dengan sadar. Ini melibatkan panca indera manusia. Contoh: Anda yang sekarang sedang membaca tulisan saya dan secara sadar berusaha menganalisis dan mencerna maksud dari tulisan saya.
Alam pra-sadar atau preconsciuous merupakan dimensi yang berada antara alam sadar dan alam bawah sadar. Alam prasadar ini akan menjembatani informasi dari alam sadar ke alam bawah sadar begitu juga sebaliknya. Memori yang ada di sini juga dapat diingat kembali di alam sadar dengan hanya memerlukan sedikit upaya. Contoh: Ketika teman Anda ulang tahun dan Anda bingung mau memberi hadiah apa. Kemudian Anda teringat bahwa teman Anda adalah penggemar Taylor Swift, maka muncul ide untuk membelikannya album terbaru Taylor Swift.
Alam bawah sadar merupakan dimensi yang menjadi tempat bagi keinginan, hasrat, pikiran, dan emosi yang terpendam atau tidak muncul. Informasi disimpan menjadi program-program seperti keyakinan, nilai, atau keahlian yang sudah ada atau ditanamkan. Program yang sudah ada ini contohnya perilaku yang kita lakukan secara otomatis tanpa berpikir misalnya bernapas dan mengedipkan mata. Sedangkan program yang ditanam ini contohnya perilaku yang sudah dilatih seperti hafal arah jalan ke rumah, atau saat makan otomatis tangan Anda menyendok ke mulut bukan ke jidat.
Kepribadian seseorang itu dibentuk bertahap secara terus menerus dari waktu ke waktu. Seluruh pengalaman atau informasi yang kita dapatkan dari alam sadar akan ditekan masuk ke alam bawah sadar. Sebuah peristiwa dapat menjadi pikiran sadar untuk hari ini dan tahun depan itu bisa menjadi pikiran prasadar. Pengalaman itu pun seiring berjalannya waktu bisa masuk pula ke alam bawah sadar.
Menurut Freud, alam bawah sadar ini seperti tempat sampah untuk desakan, perasaan, dan gagasan yang terkait dengan kecemasan, konflik, dan rasa sakit yang berasal dari pengalaman di masa lalu yang awalnya masuk lewat alam sadar. Lambat laun, segala sesuatu yang disimpan di alam bawah sadar akan mempengaruhi perilaku dan kebiasaan manusia sehingga itu membentuk kepribadiannya.
Freud meyakini bahwa perasaan di alam bawah sadar mendorong cara kita bersikap dan berkata-kata tanpa menyadari adanya perasaan tersebut. Contohnya saja manusia sering tidak mengetahui alasan mengapa ia berperilaku seperti itu dalam situasi tertentu.
Contohnya, jika ada seorang anak yang dari kecil selalu dikekang oleh orang tuanya, tidak boleh main kemana-mana, atau pergaulannya dibatasi, maka ketika dewasa anak tersebut bisa tumbuh menjadi seseorang yang tidak menyukai interaksi sosial.