Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat kepada Joko Anwar yang berhasil meraih penghargaan Sutradara Terbaik untuk film Perempuan Tanah Jahanam aka Impetigore (2019). Film tersebut juga sekaligus memenangkan penghargaan untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik di ajang penghargaan Festival Film Indonesia 2020 yang menjadi perhelatan ke-40 di penghujung tahun 2020 ini.
Kemenangan Perempuan Tanah Jahanam sekaligus membuktikan bahwa genre horor Indonesia sudah semakin menjauh dari cap horor murahan karena semakin ke sini film horor semakin digarap lebih serius lagi. Hanya saja, saya masih merasa kurang sreg dengan kemenangan Perempuan Tanah Jahanam di FFI 2020.
Menurut saya, Perempuan Tanah Jahanam malah menjadi karya terlemah dari Joko Anwar jika dilihat dari aspek penceritaan dengan cukup banyaknya kejanggalan dan kekonyolan di sana-sini. Satu-satunya yang paling menarik dari Perempuan Tanah Jahanam justru ada pada unsur sinematiknya, mulai dari tata suara, editing, mise-en-scène hingga sinematografi.
Perempuan Tanah Jahanam menyuguhkan sebuah dunia suram dengan set lokasi yang dark sehingga cinematic experience yang ditawarkan oleh Joko Anwar mampu terasa sangat gloomy. Tidak ada sedikitpun keceriaan dalam dunia Perempuan Tanah Jahanam. Itulah aspek paling menarik dari film tersebut.
Dan bagi saya, kemenangan lain yang diraih oleh Perempuan Tanah Jahanam untuk kategori Penata Suara Terbaik (Mohamad Ikhsan, Syamsurrijal, Anhar Moha), Pengarah Sinematografi Terbaik (Ical Tanjung, I.C.S), Penyunting Gambar Terbaik (Dinda Amanda) hingga Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik (Christine Hakim) justru jauh lebih cocok dan pas ketimbang penghargaan untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik.
Sayang sekali, saya belum menonton film-film yang juga ikut masuk ke dalam nominasi untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik, mulai dari Hiruk-Pikuk si Al-Kisah, Humba Dreams, Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan, Mudik, dan Susi Susanti: Love All sehingga saya tidak bisa membandingkan semuanya.
Namun, bagaimanapun juga saya tetap salut dengan prestasi yang diraih oleh Perempuan Tanah Jahanam di FFI 2020. Kalian Luar Biasa!!!
Terima kasih atas PJ-nya, Mas Winner Wijaya.
Fugere non possum
Kalau menurut pendapat saya, kemenangan film horor Perempuan Tanah Jahanam atau Impetigore sebagai peraih Piala Citra untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia 2020 itu menjadi ajang pembuktian bahwa stigma film horor Indonesia yang selama ini dianggap sebagai film kurang bermutu tetapi bila digarapnya dengan baik maka hasilnya akan luar biasa menarik serta bagus untuk disaksikan.
Dan sebelumnya di Festival Film Indonesia 2017, film horor Pengabdi Setan berhasil masuk menjadi salah satu nominator di kategori Film Terbaik. Ini sebenarnya sudah membuktikan bahwa film horor Indonesia telah mampu menjadi satu tontonan yang berkualitas, dan filmmaker Indonesia berhasil bawa film dengan genre horor ke level yang lebih baik bila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.
Film Perempuan Tanah Jahanam di Indonesia dari segi pencapaian jumlah penonton juga luar biasa, dan berhasil meraih 1.795.068 selama masa tayang di bioskop. Secara cerita juga bagus, hingga terpilih sebagai salah satu film yang masuk sebagai salah satu nominasi di penghargaan bergengsi Academy Awards 2021 di kategori Best International Feature Film.
(Ilustrasi gambar dari moviesandmania.com)
Terima kasih mas untuk permintaan jawaban ini, dan semoga film horor Indonesia dapat terus menjaga kualitas ceritanya serta mampu jadi tontonan yang berkualitas.
Bahan bacaan:
Wow, Film