Bagaimana pengalamanmu tinggal di kos yang berhantu?
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Ini adalah kisah yang dialami adik perempuan saya sewaktu dia masih semester awal perkuliahan. Adik saya ini orang yang lumayan penakut karena belum terbiasa berpisah jauh dengan orang tua. Jadi ada saat-saat dia merasa sedih dan ingin pulang ke rumah.
Hari itu saya menginap di kos adik saya. Tentunya dengan izin ibu kos terlebih dahulu. Kamar adik saya ini terletak di lantai atas dan di bawahnya merupakan rumah milik ibu kos.
Setiap mendekati tengah malam selalu saja terdengar seperti suara pasir, kerikil atau batu bulat yang menggelinding dari genteng. Waktu itu saya berprasangka kalau ini cuma suara kaki kucing. Karena iseng, saya mencoba menunggu suara itu lagi, lalu bergegas ke luar kamar untuk melihat apa sebenarnya yang terjatuh. Anehnya, tidak ada apa-apa di sana. Adik saya kemudian bilang kalau suara itu memang sering terdengar setiap malam.
Saya mencoba untuk mencari tahu di Google tentang hal ini. Saya menemukan jawaban bahwa suara itu adalah pertanda kalau seseorang sedang mengirimi santet atau sihir ke orang yang tinggal di bawah atap sebuah rumah. Atau orang yang tinggal di rumah tersebut suka berbuat syirik, pesugihan, dan pergi ke dukun. Saya menceritakan ini pada adik saya.
Beberapa hari setelah itu, teman sebelah kamar adik saya berniat pergi ke kamar mandi yang letaknya di luar kamar. Ketika balik ke kamarnya, teman kos adik saya ini melihat bayangan hitam yang sedang berjalan menuju kamar mandi. Dia orang yang berani. Jadi ekspresinya biasa saja.
Besoknya teman kos tersebut menceritakan hal ini pada adik saya. Adik saya menjadi ketakutan setiap malamnya. Sejak kejadian itu, adik saya berniat pindah kos.
Menurut cerita dari adik saya ini, ibu kos memang orang yang tergolong mudah berbuat syirik. Dia mempercayai jimat dan hal mistis lainnya. Dari sisi lain, ibu kos ini punya sifat toxic. Dia egois, suka menggunjing, pamer, dan sifat buruk lainnya. Itu semua memperkuat dugaan saya bahwa kamar kos adik saya selama ini sudah diberi jampi-jampi atau penglaris oleh ibu kos melalui dukun.
Saran saya, sebaiknya jangan pergi ke dukun untuk melancarkan bisnis, memakai susuk, pelet, menyantet, atau memakai ilmu kebal. Logikanya, kenapa kita meminta kekayaan ke dukun sedangkan dia sendiri hidupnya susah?
Meminta bantuan pada dukun dan jin hanya akan berujung pada kesengsaraan. Jin juga berakal seperti manusia. Dia tahu bahwa pekerjaannya untuk membantu seseorang akan dibayar melalui cara lain. Bisa saja bayarannya berupa penyakit, rumah tangga yang tidak tenteram, atau salah satu anggota keluarga meninggal secara misterius.