Apakah obat paracetamol bisa diberikan untuk hewan peliharaan seperti kucing atau anjing?
Citra PutriPundit
Apakah obat paracetamol bisa diberikan untuk hewan peliharaan seperti kucing atau anjing?
Share
Asetaminofen atau yang kita kenal dengan nama Parasetamol dapat bertransformasi menjadi produk non-toksik pada hati melalui konjugasi dengan asam glukuronat dan sulfat, dan dibuang melalui ginjal.
Di saat yang bersamaan, sejumlah kecil parasetamol dimetabolisme melalui enzim sitokrom P-450 menghasilkan metabolit yang sangat reaktif dan beracun, yaitu N-acetyl-para-benzoquinoneimine atau disingkat NAPQI. Efek toksik dari NAPQI secara normal dibatasi dengan konjugasinya oleh glutathione. Glutathione ini secara luas tersebar pada sel mamalia, sangat penting untuk proteksi seluler terhadap kerusakan oksidatif dari radikal elektrofilik.
Pada kebanyakan mamalia, terpapar parasetamol menjadi toksik ketika jalur glukuronidasi dan sulfasi menjadi jenuh dan penyimpanan glutathion pada sel menurun hingga 70%nya dari nilai normal. Di beberapa kasus, NAPQI berikatan pada protein sel dan membran, menyebabkan gangguan fungsi protein dan kerusakan sel membran, mengakibatkan gangguan sel dan kematian, terutama pada sel hati.
Nah, kucing sangat sensitif terhadap efek toksik asetaminofen. proses pembentukan glukoronidasi dari hewan ini terjadi lambat, atau bahkan tidak terjadi. Jadi, pada kucing tidak ada glukuronil transferase yang afinitasnya (daya ikat) tinggi terhadap parasetamol. Glukuronil transferase ini mengkonjugasikan parasetamol dengan asam glukuronat.
Defisiensi konjugasi jalur glukuronida ini mengakibatkan obatnya terkonjugasikan terhadap sulfat; jalur sulfat ini punya batasan, yang juga rendah pada kucing dan spesies lainnya. Apabila sudah batas kapasitasnya, parasetamol ini banyak beredar dalam darah dan dimetabolisme menjadi NAPQI. sintesis glutation ditekan oleh kadar parasetamol yang tinggi dan adanya NAPQI menurunkan penyimpanan glutathion.
Sehingga tidak ada dosis aman parasetamol untuk kucing. Penelitian menunjukkan dosis toksik adalah 50 mg/kg berat badan, namun dengan dosis rendah 10mg/kg berat badan sudah menunjukan tanda toksik dan kematian pada kucing.