Pernahkah kamu mengenal seorang lulusan universitas Ivy League? Bagaimana sikapnya, apakah berbeda dengan lulusan universitas biasa?
Arif WrExplainer
Pernahkah kamu mengenal seorang lulusan universitas Ivy League? Bagaimana sikapnya, apakah berbeda dengan lulusan universitas biasa?
Share
Pernah, saya sendiri.
Saya pernah bersekolah di universitas biasa dan saya juga pernah bersekolah di universitas Ivy League. Menurut saya, saya berubah semenjak saya masuk ke universitas saya. Saya akan ceritakan dari pengalaman saya saja.
1.) Lebih kritis terhadap sesuatu hal
Hal yang paling berdampak kepada saya sejak saya kuliah di universitas Ivy League adalah saya lebih kritis terhadap sesuatu hal. Pada saat kelas berlangsung, mahasiswa-mahasiswa akan menyerang argumen dosen dan dosen akan senang/memberi nilai lebih jika argumen yang anda lontarkan bagus. Saya akan terus mencari ide-ide dan framework pemecahan masalah terbaik jika saya ingin mengikuti kelas dengan baik. Alhasil, mindset inilah yang selalu tertanam ketika saya bekerja, dll.
2.) Merasa lebih percaya diri
Dulu saat saya belum bersekolah di sekolah Ivy League, saya menganggap argumen-argumen yang dilontarkan oleh alumni Ivy League selalu benar karena mereka orang pintar. Saya menelan mentah-mentah apa yang mereka katakan. Namun setelah saya masuk ke Ivy League, saya berpikir “orang-orang tersebut tidak jauh lebih pintar juga dari saya”. Hal ini membuat saya lebih percaya diri ketika saya ingin berdebat dengan orang lain.
3.) Lebih bisa menghargai pendapat orang lain
Ketika saya terekspos banyak sekali pendapat, dari ahli maupun dari teman sebaya, saya merasa bahwa tidak ada satu argumen yang paling benar di dunia ini. Dunia ini sangatlah kompleks sehingga kita hanya melihat dari satu sudut pandang. Dengan dirangsangnya diskusi di kampus Ivy League, saya bisa menghargai pendapat orang lain karena mereka melihat dunia dari segi yang berbeda. Mindset inilah yan juga tertanam dalam kehidupan saya sampai sekarang.
Catatan tambahan:
Meskipun menurut saya, semakin lama siswa-siswa Ivy League lambat laun lebih tidak bisa menghargai pendapat orang lain karena mereka hidup dalam bubble dan menganggap diri mereka pintar. Jadi, tidak semua orang mendapatkan mindset nomor 3.
Sumber gambar: dokumen pribadi