Berikut beberapa peribahasa dari Makassar dalam Bahasa Makassar :
- ᨈᨀᨘᨍᨘᨂ ᨅᨂᨘ ᨈᨘᨑᨘ᨞ ᨊᨀᨘᨁᨘᨌᨗᨑᨗ ᨁᨘᨒᨗᨀᨘ᨞ ᨀᨘᨓᨒᨙᨐᨂᨗ ᨈᨒᨂ᨞ ᨊ ᨈᨚᨓᨒᨗᨐ᨞
Takunjunga’ bangung turu’, Nakugunciri’ gulingku, Kuallengi tallanga na toalia.
Artinya : Layarku telah kukembangkan. Kemudiku telah kupasang. Kupilih tenggelam daripada melangkah surut!
Makna : Pantang menyerah terhadap hambatan dan tantangan yang dihadapi sebelum terwujud apa yang dicita-citakan. - ᨄᨘᨊ ᨈᨙᨊ ᨔᨗᨑᨗᨊᨘ᨞ ᨄᨊᨗᨐᨀᨗ ᨄᨌᨙᨊᨘ᨞
Punna tena siri’nu pa’niaki paccenu.
Artinya : Jika Anda tidak malu, bangkitkan rasa iba di hatimu.
Makna : Meski Anda marah karena si anak telah membuat malu keluarga, lebih malulah jika melihat anakmu menderita. - ᨈᨙᨊ ᨊᨒᨑᨗ ᨈᨄᨑᨂ᨞
Tena nalari tamparanga.
Artinya : Laut tidak akan lari
Makna : Tidak perlu tergesa-gesa dalam mengerjakan sesuatu, harus tenang namun mantap. - ᨕᨙᨍ ᨈᨚᨄᨗ ᨊ ᨉᨚᨓ᨞
Eja tongpi na doang.
Artinya : Barulah udang jikalau merah
Makna : Seseorang baru dapat dikenali atas karya dan perbuatannya - ᨍᨂ ᨒᨙᨒᨙ ᨕᨑᨗᨅ ᨈᨂ ᨅᨂᨗ᨞
Jangang le’leng anribba’ tannga bangngi.
Artinya : Ayam hitam terbang tengah malam
Makna : Masalah/perkara yang tidak jelas dan tak dapat didukung dengan bukti sedikitpun. - ᨕᨄ ᨊᨁᨕᨘᨀ ᨒᨗᨆ ᨀᨊᨂ᨞ ᨈᨀᨘᨒᨙᨕᨕᨗ ᨊᨕᨔᨙ ᨒᨗᨆ ᨀᨕᨗᨑᨗᨐ᨞
Apa nagaukang lima kananga, takkulleai naasseng lima kairia.
Artinya: Apa yang dilakukan tangan kanan tidak perlu diketahui tangan kiri.
Makna : Memberi pertolongan atau bantuan pada orang lain tak perlu diketahui atau diumumkan pada orang banyak.Himbauan aga dalam memberikan sumbangan dilakukan dengan ikhlas, bukan untuk memperoleh pujian. - ᨅᨍᨗᨀᨂᨂᨗ ᨈᨈᨗᨒᨗᨂ᨞ ᨊᨕᨗᨐ ᨈᨒᨂ᨞
Bajikangangi tattilinga naia tallanga.
Artinya : Lebih baik miring daripada tenggelam.
Makna : Biasanya menjadi semboyan para pedagang kecil yang maksudnya: lebih baik rugi sedikit daripada hancur. Atau dapat juga diartikan: lebih baik berkorban daripada menjadi korban. - ᨀᨅᨗᨒᨗ ᨑᨗᨕᨚᨒᨚ ᨀᨒᨙᨊᨘ᨞ ᨊ ᨄᨘᨊ ᨄᨑᨗᨔᨗ᨞ ᨄᨑᨗᨔᨗ ᨈᨚᨍᨗ ᨕᨈᨘ ᨑᨗ ᨈᨕᨘᨓ᨞
Kabbiliki riolong kalengnu, na punna pa’risi’, pa’risi’ tongji antu ri taua.
Artinya : Cubitlah dirimu lebih dahulu, jika kamu merasa sakit, orang lain pun demikian pula”.
Makna : Sebelum berbuat sesuatu perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya. Jika perbuatan tersebut membawa kebaikan segeralah dilaksanakan, tetapi jika hasilnya mungkin buruk janganlah dikerjakan. Apalagi kalau menyangkut orang lain. - ᨍᨙᨊᨙᨀ ᨌᨗᨊᨗ᨞ ᨕᨗᨐ ᨈᨚᨍ ᨊᨊᨕᨗ᨞ ᨕᨗᨐ ᨈᨚᨍ ᨊᨊᨕᨘ᨞
Je’neka cini’, ia tonja nanai’, ia tonja nanaung.
Artinya : Lihatlah air ada saatnya pasang, ada saatnya surut.
Makna : Kehidupan manusia akan senantiasa mengalami pasang surut silih berganti. Ada kalanya kecukupan, ada kalanya kekurangan. Sekali waktu merasakan senang, lain kali kesusahan, dan semua itu merupakan dinamika yang harus diwaspadai. - ᨌᨗᨊᨗᨀᨗ ᨁᨕᨘᨀ ᨊᨕᨗᨐ ᨌᨑᨆᨙ ᨒᨅ᨞
Ciniki gauka naia nualle carammeng labba’.
Artinya : Amatilah setiap perbuatan, lalu jadikan cermin lebar.
Makna : Kita harus pandai-pandai mengamati keadaan sekitar kita, yang baik dijadikan pelajaran dan pedoman kemudian diteladani dan diamalkan. Sementara yang buruk dijadikan contoh buruk untuk tidak ditiru dan kalau perlu dibuang jauh-jauh.
Sumber :
[3]
Catatan Kaki
Peribahasa Nusantara: 50 Peribahasa Makassar
[3]
http://repositori.kemdikbud.go.id/3405/1/Peribahasa%20makassar.pdf