Saya benar-benar takut jika pasien meminta resep. Jika mereka hanya meminta vitamin atau parasetamol, itu tidak masalah karena itu hanya memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, dan parasetamol dapat digunakan sebagai obat “jaga-jaga” untuk demam.
Tapi jika dia meminta resep antibiotika, itu tampaknya tidak tepat karena antibiotika bukan obat untuk semua penyakit. Dokterlah yang harus menilai apakah sakitnya dapat disembuhkan dengan antibiotika.
Masalahnya pengetahuan awam tentang antibiotika ini memang masih rendah, mereka kurang tahu tentang resistensi antibiotika dan permasalahannya. Di sisi yg lain, saya sebal juga ketika tahu beberapa pasien kalau permintaannya tidak dituruti lalu ngambek dan pindah Dokter.
Yah, kalau saya let it go saja.. Toh pasien punya hal memilih Dokter. Toh saya menolak krn saya merasa saya berbuat hal yg baik dan benar menurut keilmuan dan pengetahuan saya sebagai Dokter.
Pasien jaman sekarang mesti lebih pintar juga utk mencari Dokter yg punya kualitas dan profesional, bukan cuma sekedar terkenal dan ngetrend. Krn hubungan Dokter dan Pasien itu membutuhkan trust. Kalau sudah nggak percaya atau skeptis dengan penjelasan Dokter tentunya pasien juga akan merasa tidak sreg dengan pengobatan Dokternya, yg terkait dengan kesembuhannya juga.