Ada dua sih menurutku.
Yang pertama adalah Assassin’s Creed 3
Sumber: Eurogamer
Gim ini adalah gim mainline kelima dari seri Assassin’s Creed dari Ubilembut. Setelah mendapatkan akhir yang memuaskan (menurut saya) dari kisah dua orang Assassin dari linimasa yang berbeda yakni Altaïr Ibn-LaʼAhad di Timur Tengah dan Ezio Auditore da Firenze di Italia, Assassin’s Creed merilis kisah Assassin baru yang berlatar belakang di Amerika Serikat pada masa perjuangan kemerdekaan mereka dari Inggris pada abad ke-18.
Selain itu, para penggemar AC secara misterius membenci Assassin’s Creed 3. Salah satu alasannya adalah Ratonhnhaké:ton, alias Connor Kenway, yang merupakan karakter utama dalam gim ini. Konor dianggap sebagai karakter yang lemah. Saya percaya ini adil. Namun, saya yakin Connor akan lebih ramah terhadap orang lain setelah menyelesaikan quest sampingannya daripada bagaimana dia berperilaku terhadap orang lain selama cerita utama. Connor jelas tidak dapat mengungguli ayahnya, Haytham Kenway, yang jelas merupakan karakter paling menarik dalam seri AC. Meskipun demikian, saya percaya Connor tidak seburuk yang digambarkan orang, setidaknya pada titik tertentu. Selain itu, Connor harus bersaing dengan Ezio, yang melakukan tiga latihan, dan Altaïr, yang melakukan tiga latihan, termasuk latihan teleponnya.
Hal lainnya adalah karena tampaknya parkurnya kurang. Ini mungkin hot take, tapi dari pribadi jujur bodo amat sama kritikan yang satu ini. Jelas-jelas AC 3 berlatar di koloni di benua Amerika, jauh berbeda dengan berbagai kota di Italia dan Timur Tengah yang memang merupakan kota yang sudah berkembang sejak lama. Dan saya pun merasa bahwa komplek perumahan atau menara yang tinggi tidak sama dengan gameplay yang menyenangkan. Selama bangunan yang ada bisa dinaiki dan masih berfungsi dengan baik terutama untuk misi stealth, saya tidak akan mempermasalahkannya. Dan hei, AC 3 bisa parkur di pohon. Sesuatu yang belum dikembangkan di gim AC sebelumnya.
Yang kedua adalah Mass Effect 3
Sumber : Metro UK
Mass Effect adalah seri game RPG aksi yang terkenal dengan narasi yang luar biasa, tetapi ending dari Mass Effect 3 membuatnya gagal. Mass Effect memiliki banyak opsi khas, tetapi tetap meninggalkan ingatan seperti:
Ini hanyalah khayalan.
Tidakkah Anda kesal?
Memang, akhirannya sangat buruk. Semua opsi yang tersedia tampak tidak signifikan. Selain itu, ada indikasi bahwa BioWare membuat ME3 dengan cepat atas permintaan EAnj. Selain itu, ada ketidaksesuaian dalam narasi, seperti saat Tali melepas helmnya. Namun, dari perspektif gameplay. Mungkin pertempuran di ME3 adalah yang terbaik dari ketiganya—pergilah ke Mass Effect Andromeda! Ketahuilah bahwa ME1 dan ME2 juga memiliki banyak kekurangan. Namun entah mengapa ME3 seperti yang paling dibenci.
Saya rasa kebencian ini hanyalah sebuah siklus di mana yang lama selalu dipuja namun yang baru selalu dihina. Walau sebenarnya ini berlaku pada semua gim, kenyataan bahwa kontroversi Mass Effect 3 diliput di berbagai media mainstream membuat saya merasa ini sudah keterlaluan dan membuatnya konyol.