Banyak sekali film yang ada, baik di bioskop maupun di layanan streaming berbayar seperti Netflix, Disney, HBO Go, Amazon Prime, dan Apple TV+.
Film terbaru yang saya tonton adalah Jatuh Cinta Seperti di Film-film, baru kemarin di Plaza Senayan. Saya tertarik untuk menonton film ini setelah membaca ulasan dari Mas Arifin di sini. Begitu melihat skornya 10/10, saya langsung berhenti membaca ulasannya dan membeli tiketnya melalui MTIX.
Saat menonton film ini, saya tidak tahu detailnya seperti apa, namun penuturannya sangat menarik. Komedi di dalamnya sangat menghibur dan dialognya mudah diikuti dari awal hingga akhir. Sebagian besar film ini menggunakan warna hitam putih, yang nantinya akan dijelaskan dalam film mengapa demikian.
Menonton film ini seperti melihat Yandy Laurens bersenang-senang dalam dunia film. Sama seperti perasaan saya ketika menonton Everything Everywhere All at Once. Sineas film ini terlihat begitu lepas, bebas, tanpa batasan, menciptakan karya seni yang ambisius dan benar-benar tak terduga sebelumnya. Selain itu, film ini juga sangat lucu.
Film ini begitu unik sehingga saya tidak berani pergi ke toilet sama sekali, takut melewatkan kejutan di adegan selanjutnya. JCSDF (baca: JESEDEF) memiliki cerita yang menghentak dan membuat kita terpukau. Ternyata ada film bagus selain dari Riri Riza dan Joko Anwar, lho.
Premisnya sederhana. Ringgo Agus Rahman berperan sebagai Bagus, seorang penulis naskah film. Bagus ingin mempresentasikan ide briliannya kepada produser bahwa ia ingin membuat naskah tentang seorang penulis yang jatuh cinta pada teman lamanya yang baru saja kehilangan suaminya. Penulis tersebut memperkirakan bahwa dalam waktu setahun setelah filmnya tayang, sang kekasih akan bisa menerima kepergian suaminya dan Bagus bisa menggantikan posisi suami tersebut sebagai pasangan hidup sang kekasih. Film ini memvisualisasikan bagaimana Bagus membuat filmnya di dalam film JESEDEF ini.
Jangan khawatir, film ini tetap menghibur. Dialognya mengalir dengan baik dan relevan dengan situasi perfilman Indonesia saat ini. Humornya juga tersebar di seluruh film. Meskipun begitu, drama romantisnya tetap ada.
Pertanyaannya, apakah tokoh utama berhasil mendapatkan cinta dari orang yang dia cintai, ataukah dia akan gagal karena si janda belum bisa melupakan suaminya yang telah meninggal? Tontonlah di bioskop dan rasakan keseruan yang belum pernah ada sebelumnya dalam film Indonesia.