Tujuan utama dalam hidup saya adalah Ibu saya. Karena hanya Ibu saya yang dengan gigih dan sepenuh hati mendedikasikan hidupnya untuk saya. Ayah saya telah pergi lebih dulu ke pangkuan Tuhan. Saya menyadari bahwa saya tidak terlalu dekat dengan Ibu saya. Sebenarnya, saya tidak ingin melanjutkan menulis ini karena saya merasa kesepian di tengah keramaian dunia ini. Ibu saya tidak begitu baik dalam memberikan dukungan emosional, tetapi saya memutuskan untuk melanjutkan menulis ini karena hal ini mengingatkan saya betapa kesepian saya jika suatu hari Ibu saya juga pergi ke pangkuan Tuhan sebelum saya bisa membuatnya bahagia.
“Jangan, jangan pergi dulu,” pikirku saat ini.
“Jangan pergi sebelum menjadi kebanggaan Ibu.”
“Jangan pergi sebelum benar-benar mengerti dan mengenal Ibu.”
“Jangan pergi sebelum membuatnya bangga.”
“Jangan pergi sebelum kamu mencapai kebebasan finansial dan memberikan segalanya untuk Ibu.”
“Jangan pergi sebelum menghabiskan malam-malam bersama Tuhan dan menyebut nama Ibu berkali-kali di tengah rasa cinta itu.”
“Jangan pergi sebelum Ibu berkata, ‘Terima kasih Tuhan, dia adalah anugerah terbaik yang pernah kuterima untuk kebahagiaan dunia dan akhiratku’.”
Mati yang saya maksud bukan hanya berarti meninggal secara fisik dan meninggalkan dunia ini. Mati yang saya maksud adalah kehilangan semangat, kehilangan harapan, kehilangan motivasi untuk berjuang, kehilangan kemampuan berpikir dengan logika, kehilangan kemampuan mengambil keputusan terbaik, kehilangan semangat dalam menghadapi kegagalan, dan masih banyak lagi. Mati ini menjadi pengingat bagi saya untuk tidak melakukan hal-hal tersebut sebelum mencapai tujuan hidup saya.
Tujuan hidup terbesar yang ingin saya capai sebelum mati adalah memenuhi keinginan ibu saya. Meskipun saya tidak begitu paham tentang agama, saya tahu bahwa tujuan utama manusia adalah beribadah kepada Tuhan. Saya memegang teguh hal tersebut. Saya ingin mendedikasikan diri saya untuk memenuhi keinginan ibu saya sebagai sarana untuk mendapatkan rahmat, berkat, ridho, dan kasih sayang Tuhan.
Saya sangat mencintai ibu saya. Mulai dari saat ini dan seterusnya, hingga saat kita bertemu di surga kelak. Terima kasih atas pertanyaannya. Terima kasih juga atas waktu yang telah Anda luangkan untuk membaca. Semoga dengan kasih sayang Tuhan, kita semua dapat mencapai tujuan hidup masing-masing.