Banyak orang menganggap rasa malas sebagai kurangnya tekad. Namun sebenarnya, rasa malas seringkali berasal dari perasaan yang kita miliki. Jika kita selalu menunda-nunda pekerjaan dan kehilangan semangat, sebaiknya kita perhatikan perasaan kita terlebih dahulu. Misalnya:
1. Selalu terburu-buru. Hari itu kita sudah berkomitmen untuk memulai belajar pada malam hari. Namun, saat kita duduk di depan meja dan membuka buku, debu-debu yang menumpuk di meja dan buku, atau pensil yang sudah tumpul, seakan-akan terus muncul di depan mata dan meminta untuk dilap atau diraut terlebih dahulu. Pada saat seperti ini, kita merasa sulit untuk mengabaikan mereka dan berkata, “Baiklah, mari kita lakukan yang ini dulu.” Terlalu banyak hal yang harus dilakukan sebelum belajar.
2. Kekhawatiran tentang hasil. Jika kita berpikir secara sekilas, kita mungkin merasa bahwa kecemasan dan kemalasan tidak ada hubungannya. Namun, mari kita renungkan ini: setiap kali kita ingin melakukan sesuatu yang sudah direncanakan, tiba-tiba muncul hal-hal yang sebenarnya tidak perlu dilakukan saat ini. Akhirnya, kita tidak tahan dan justru melakukan hal-hal yang tidak perlu itu terlebih dahulu, sehingga hal yang penting menjadi tertunda. Pernahkah kita mengalami hal ini? Jika kita bertanya mengapa bisa seperti itu, jawabannya adalah karena kita merasa tidak tenang.
Ketika merasa gelisah, kita sering kali tergoda untuk melakukan hal lain daripada fokus pada tugas yang seharusnya kita kerjakan dengan tekun. Memang sulit menyelesaikan tugas dengan baik jika pikiran kita tidak tenang, namun tidak bisa beristirahat dengan nyaman justru menjadi masalah yang lebih serius.
Terima kasih telah membaca.