Saya teringat dengan kutipan teks yang mengatakan “sebelum menilai seseorang, lihatlah dulu bayanganmu..” – tidak diketahui.
Saya sering mencoba melihat diri saya dari sudut pandang orang lain agar dapat menilai perilaku saya sendiri. Dengan kemampuan saya untuk memahami cara berjalan, berbicara, dan bahkan bergaul dengan orang lain, saya merasa lebih mudah jika saya bisa memposisikan diri saya sebagai orang lain.
Melakukan refleksi diri adalah salah satu cara untuk melihat diri sendiri dengan objektif. Saya mencoba untuk menjadi netral dan tidak memihak kepada kelompok saya sendiri maupun kelompok orang lain. Dengan merenung, saya dapat melakukan meditasi yang membantu saya melihat diri saya dengan lebih baik. Caranya cukup dengan duduk di tempat yang sunyi, seperti di kamar, dan menunggu pikiran dan hati saya merasa tenang, sehingga tidak ada beban yang harus dipikirkan.
Setelah berpikir secara netral dan tidak memihak, saya menerima apa yang kurang dari diri saya sendiri. Jika pikiran saya mengatakan bahwa saya memiliki kekurangan, maka saya akan menerima dan berusaha memperbaikinya. Jika pikiran saya mengatakan bahwa saya baik, maka saya akan berusaha menjadi lebih baik lagi atau menjadi versi terbaik dari diri saya sebelumnya.
Namun, sayangnya saya kesulitan untuk melakukannya lagi. Beban yang ada di kepala saya sulit ditoleransi dan ada berbagai masalah lain yang menghalangi. Sehingga, saya tidak tahu apa yang baik dari diri saya sendiri. Bahkan, ada beberapa waktu di mana saya merasa menjadi yang terbaik di antara semua kelompok.