Jika investasi yang dimaksud adalah untuk melindungi uang dari inflasi dan jika itu saya, maka saya akan memilih dua opsi berikut:
1. Reksadana Pasar Uang atau Obligasi, bisa pilih yang syariah. Mengapa Reksadana? Jika saya sudah memiliki jumlah uang saku yang akan dibutuhkan dalam 5 tahun ke depan (misalnya 30 juta), maka dalam 5 tahun uang tersebut akan bertumbuh karena sistem bagi hasil Reksadana. Untuk pasar uang dan obligasi, imbal hasilnya bisa mencapai 5% – 7% per tahun, sehingga uang tersebut bisa mencapai lebih dari 30 juta pada tahun ke-5. Jika saya masih mencicil untuk mencapai target 30 juta tersebut, ini juga sangat cocok, karena dengan pertumbuhan bagi hasil tadi kita tidak perlu mencicil sampai 30 juta tepat untuk mencapai target pada tahun ke-5. Mengapa pasar uang dan obligasi? Karena reksadana jenis ini lebih aman terhadap penurunan harganya dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, terutama pasar uang yang relatif paling aman. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa membuatnya turun juga, seperti contohnya pandemi COVID-19 yang membuat harga berbagai investasi turun bahkan menjadi negatif.
2. Deposito, jika sudah memiliki jumlah uang target kita, misalnya 30 juta, dengan imbal hasil yang kompetitif antara 2% – 5% jika tidak salah.
Diantara kedua pilihan tersebut, saya lebih memilih reksadana sebenarnya.