Target yang diinginkan adalah mencapai kebebasan finansial di usia 35 tahun dengan mendapatkan penghasilan pasif sebesar 5 juta rupiah per bulan. Untuk mencapai target ini, kita perlu mengevaluasi apakah target ini dapat dicapai atau tidak.
Skenario 1
Apakah kamu ingin memiliki skenario seperti ini? Jika kamu mulai bekerja pada usia 18 tahun dengan gaji UMR sebesar 3 juta per bulan, dan meskipun gaji UMR naik 2% setiap tahunnya, gaji kamu juga naik 2% setiap tahunnya. Selain itu, kamu menyimpan 50% dari gaji kamu setiap bulan. Dengan cara ini, kamu bisa hidup hanya dengan menggunakan 50% dari gaji kamu. Pada usia 35 tahun, kamu sudah bisa pensiun dan mengambil 1.5 juta per bulan dari investasi kamu. Namun, kamu harus memperhatikan bahwa investasi kamu akan habis pada usia 62 tahun. Jika kamu masih hidup pada usia 62 tahun, maka kamu harus kembali bekerja lagi. Jadi, tidak mungkin untuk pensiun pada usia 35 tahun dengan gaji 5 juta per bulan sampai usia 100 tahun.
Apakah ini skenario yang kamu inginkan?
Skenario 2
Sama-sama berusia 18 tahun. Namun, jika memiliki penghasilan sebesar 10 juta per bulan (entah dari usaha atau apa), tentu saja tidak mencukupi jika UMR. Dan hanya sedikit sekali yang berusia 18 tahun yang gajinya mencapai 10 juta. Memang ada, tapi jumlahnya sedikit. Kemudian, penghasilan naik 2% setiap tahunnya dan disamakan dengan di atas. Hanya 25% dari 10 juta yang digunakan untuk hidup, sementara 75% sisanya disimpan dan diinvestasikan dalam rencana kebebasan finansial. Dengan begitu, bisa pensiun selama 35 tahun dan menikmati kebebasan dengan penghasilan 4 juta per bulan hingga hampir mencapai usia 100 tahun. Meskipun sedikit kurang dari target sebesar 5 juta per bulan.
Apakah ini yang diinginkan?
Skenario 3
Pengusaha, ya? Pengusaha sepatu atau cuci sepatu. Atau pengusaha warung, ya. Anggap saja dia pengusaha yang bisa menghasilkan keuntungan 100 juta per bulan. Jika bisnisnya berjalan lancar hingga usia 35 tahun, dan dia berhasil mengotomatisasi perusahaannya sehingga tidak perlu diawasi, sudah bisa dititipkan kepada bawahan dan tidak perlu diperhatikan lagi. Nah, itu sudah menjadi kebebasan finansial. Tidak perlu lagi membuat skenario.
Namun, jika dia khawatir bangkrut, dia harus memikirkan bagaimana cara bertahan, melakukan diversifikasi, dan ekspansi. Nah, apakah ini termasuk kebebasan finansial? Sepertinya ini adalah impian anak muda zaman sekarang, ya.
Skenario 4
Seorang pegawai yang mendapatkan gaji sebesar 10 juta per bulan, berusia 22 tahun, bekerja di Jakarta, dan mendapatkan kenaikan gaji sebesar 5% setiap tahunnya. Apakah mungkin untuk pensiun pada usia 35 tahun? Selain itu, ia juga bisa menabung sebesar 25% dari penghasilannya.
Maaf ya, teman-teman, tapi jawabannya tetap sama. Tidak mungkin untuk pensiun di usia 35 tahun jika memaksakan diri. Dengan rencana seperti itu, uangmu akan habis di usia 49 tahun.
Sebaiknya tetap bekerja dan menyisihkan 25% dari pendapatanmu. Lanjutkan hingga usia 52 tahun. Pada usia 52-57 tahun, kamu akan bisa mencapai kebebasan finansial dan pensiun. Ini adalah rencana yang paling masuk akal bagi kebanyakan orang.
Jadi, ada dua pilihan utama untuk mencapai kebebasan finansial:
1. Menjadi seorang pengusaha atau yang lainnya. Tidak masalah apa yang dipilih, yang penting usaha tersebut dapat menghasilkan pendapatan meskipun tidak diurus secara intensif.
2. Menjadi seorang pegawai. Sekitar usia 50-60 tahun, seperti Keanu Reeves dan Tom Cruise, bisa mencapai kebebasan finansial. Banyak orang yang berusia 50-60 tahun belum mencapai kebebasan finansial karena lupa untuk mempersiapkannya.
Yang paling bijak adalah mempersiapkan keduanya. Sisihkan 10% dari pendapatan untuk mencoba-coba berbisnis bersama teman-teman. Jika berhasil, alhamdulillah. Jika gagal, tidak masalah karena masih ada 25% dari pendapatan yang disisihkan untuk Rencana B, yaitu mencapai kebebasan finansial pada usia 50-60 tahun. Sisanya, 65%, dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.