Disclaimer: Tulisan ini tidak ditulis untuk menakut-nakuti saudara-saudara saya yang paling dekat. Sebaliknya, saya ingin memberi tahu Anda untuk menghindari apa yang saya tulis di sini. Ayo mulai…
Perjanjian Darah
Meskipun ada banyak nama untuk istilah “Perjanjian Darah”, definisi umumnya adalah bekerja sama dengan entitas negatif, seperti jin dan iblis.
Anda pasti pernah mendengar tentang praktik supranatural seperti teluh, santet, pesugihan, warisan leluhur, benda pusaka, dan khodam. Terdengar akrab, bukan? Itu menunjukkan perjanjian darah ini.
Fakta bahwa saya membaca tentang pesugihan tanpa tumbal secara tidak sengaja membuatnya semakin terlihat bodoh. Membaca tulisan itu hampir membuat saya melongo. Mana ada perjanjian darah yang tidak melibatkan pengorbanan harta benda atau jiwa?
Perjanjian Darah ini mengikat jiwa Anda dengan kontrak makhluk negatif, dan biasanya diikuti dengan melakukan ritual-ritual. Seperti mengucap mantra, ritual doa di tempat tertentu,minum darah, dsb.
Mengapa Entitas Negatif itu membantu Anda ?
Ada sebuah aturan di Bumi, kehendak bebas manusia tidak dapat diganggu gugat oleh makhluk dimensi lain, bahkan malaikat sekalipun. Maka ketika manusia itu sendiri yang menggunakan kehendak bebasnya untuk menjual jiwanya, maka makhluk-makhluk ini tidak melanggar apapun. Yang bisa mereka lakukan hanyalah membujuk dan merayu sampai manusia ini termakan oleh hawa nafsunya sendiri dan menjual jiwanya.
Apa yang terjadi pada manusia yang menjual jiwanya?
Jika seseorang menjual jiwanya kepada entitas negatif, juga dikenal sebagai “perjanjian darah”, jiwanya dan seluruh keturunannya akan dimiliki oleh entitas negatif ini. Jika dia setuju untuk melakukan perjanjian darah, termasuk pasangannya. Ini adalah apa yang disebut sebagai kutukan keturunan. Entitas negatif akan memperlakukan jiwa-jiwa ini sesuka mereka. Mereka bisa dibunuh secara bertahap, dibiarkan hidup lebih lama untuk memperbanyak keturunan, dibiarkan untuk menyebarkan lebih banyak kesesatan, atau langsung dibunuh.
Setelah meninggal dunia, jiwa-jiwa ini tidak dapat naik ke dimensi atas. Ada yang dibiarkan pergi begitu saja karena jiwanya telah rusak, ada yang dibawa ke dimensi gelap untuk disiksa oleh sadis dan digunakan sebagai alat untuk menghasilkan energi negatif, ada yang dipaksa menjadi budak pasukan, di mana wanita hanyalah alat atau budak untuk memperbanyak keturunan. Bukankah ini mirip dengan gambaran neraka yang sering diperbincangkan itu?
Kutuk Keturunan
Sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa buntut dari perjanjian darah yang dilakukan seorang manusia kepada entitas negatif berbuntut pada kutuk turunan. Saya mendapati bahwa kutuk turunan ini sifatnya adalah kekal, artinya hanya dapat berhenti sampai keturunannya habis atau diputus atas ijin Tuhan.
Kenyataan ini yang membuat saya cukup geram ketika melihat, membaca, mendengar ada orang yang mencari khodam, ilmu sakti ataupun pusaka sakti. Mereka dengan bangganya membanggakan kalau mereka mempunyai khodam jin pendamping warisan keluarga, atau ilmu putih warisan leluhur, begitu juga pusaka sakti yang berisi makhluk-makhluk ga jelas. Dengan bodohnya mereka berpikir tidak akan ada konsekuensi atas semua yang mereka miliki itu, mereka berpikir bahwa dengan memiliki semua itu, dirinya menjadi sakti dan tidak terkalahkan. Padahal semuanya itu tidak ada apa-apanya di hadapan Sang Ilahi.
Ketahuilah saudaraku terkasih, suatu kelebihan yang diberikan oleh Tuhan, bersifat personal, tidak diwariskan, ditanam, maupun dialihkan. Semuanya itu gratis dan tidak memerlukan ritual atau doa apapun, apalagi mantra-mantra. Jadi melalui tulisan ini saya sangat berharap dapat menaikkan kesadaran Anda, khususnya terhadap masalah perjanjian darah dan kutuk turunan ini. Hindari dan jauhi jika Anda tidak ingin menjadi budak untuk waktu yang sangat amat lama sampai jiwa Anda rusak dan sulit kembali.
Mengapa saya membawa tulisan ini sekarang?
Seperti yang Anda ketahui Indonesia adalah salah satu bangsa yang sangat erat dengan mistis. Praktek perdukunan, sihir dan ilmu Hitam bukan sesuatu yang asing di telinga kita. Inipun terjadi juga bukan tanpa alasan.
Dibandingkan negara lain, Indonesia ini merupakan wilayah yang sangat banyak dihuni oleh makhluk entitas negatif. Saya akan sedikit menceritakan sejarah ke belakangnya.
Pada jaman kerajaan-kerajaan kuno terdapat budaya, bahwa yang namanya raja, pendekar, tetua, pertapa atau sebutan terkenal lainnya haruslah orang yang sakti mandraguna. Budaya ini begitu mengakar pada masyarakat kala itu, sehingga para manusia yang menginginkan kesaktian itu mengadakan ritual-ritual perjanjian darah dengan entitas negatif dengan mengorbankan keluarga, bawahan, bahkan rakyatnya sendiri.
Maka dari itu sudah dapat dipastikan bahwa semua keturunan dari keseluruhan proses perjanjian itu, mendapatkan kutuk turunan. Sambil menulis inipun saya masih geram dengan kebodohan manusia-manusia itu 😅. Oleh sebab itu bisa Anda bayangkan berapa banyak manusia di Indonesia yang terancam tidak bisa kembali ke dimensi atas/rumahnya. Banyak, bahkan teramat banyak sampai saya menghela napas saat ini.
Di tulisan saya sebelumnya tentang “Arwah Gentayangan”, saya sudah mengatakan bahwa arwah/jiwa yang terjebak di dimensi 4/gelap jumlahnya lebih banyak daripada yang masih hidup di dunia ini, tidak lain dan tidak bukan penyumbang besarnya dari case ini. Para malaikat terkasih sangat bekerja keras untuk bisa membimbing para manusia yang bertugas untuk menyelamatkan manusia dari perihal semacam ini, mereka juga bekerja sangat keras untuk berperang dan menyelamatkan jiwa-jiwa yang ditawan oleh para iblis jatuh ini. Oleh karena itu saya selalu mengingatkan Anda untuk mendoakan jiwa-jiwa itu, tanpa doa kita mereka tidak akan terselamatkan.
Apa ciri-ciri orang yang memiliki perjanjian darah atau kutuk turunan ?
Sebenarnya lebih mudah untuk mengetahui ciri-ciri manusia yang melakukan perjanjian darah daripada yang memiliki kutuk keturunan. Tanpa saya beritahu Anda semua sudah familiar dengan pesugihan, praktek sihir dan perdukunan, penggunaan khodam dan pusaka.
Secara astral manusia yang bertugas bisa dapat dengan mudah mengetahui adanya ikatan kutuk turunan pada seseorang. Namun bagaimana dengan yang tidak? Inilah yang sebenarnya selalu menjadi pikiran saya, karena susahnya mencirikan fenomena ini.
Tapi saya akan mencobanya, saya beri warning ya, tidak semua kutuk turunan seperti ini, namun sebagian besar adalah iya.
Jika Anda mengetahui seseorang yang bisa melihat makhluk ghaib dengan matanya bisa dipastikan ada sesuatu yang tidak beres, bisa jadi penyebabnya adalah kutuk turunan. Entah itu makhluk negatif mana yang membooster matanya sehingga bisa melihat sesuatu yang ghaib namun penuh dengan ilusi dan manipulasi. Karena pemberian dari Tuhan tidak melihat melalui mata, namun melalui hati. Jadi hanya bisa melihat ketika diperlukan saja dan tidak terus menerus. Karena dari Tuhan adalah damai, bukan mengacaukan hati.
Jika Anda mengetahui keluarga atas Anda seperti orang tua, kakek nenek, buyut, moyang berasal dari keluarga kerajaan di Nusantara, ada kemungkinan Anda memiliki kutuk turunan. Saya sudah berpengalaman membantu case yang seperti ini.
Jika Anda mengetahui keluarga atas Anda suka bermain ghaib, mencari ilmu, sakti mandraguna walaupun embel-embelnya ilmu putih, bisa ada kemungkinan juga Anda memiliki kutuk keturunan.
Itu sepertinya yang bisa saya contohkan sementara ini, jika ada lagi yang teringat nanti saya update lagi.
Bagaimana dengan manusia yang mempunyai kutuk keturunan? Dia kan tidak salah apa-apa, apakah Tuhan adil jika demikian?
Jika Anda berpikir demikian, berarti selamat kita pernah berpikir hal yang sama 😁. Saya pernah menanyakan ini kepada Guru Roh kami, jawaban beliau adalah :
“Apakah kamu mengetahui nak, bahwa jiwa-jiwa yang ditakdirkan menjadi manusia yang memiliki kutuk turunan adalah jiwa-jiwa yang harus membayar karmanya? ”
Saya diam dan merenungkan jawaban beliau tersebut. Ternyata ini penyebabnya, manusia tersebut harus belajar untuk tetap setia di jalan Tuhan, sehingga di suatu tahap kehidupannya dia dapat terlepas dari kutuk turunannya entah dibantu manusia lain ataupun perwakilan Tuhan lainnya.
Kesimpulan
Maka dari itu terlepas dari kita memiliki kutuk turunan atau tidak, setia pada Tuhan akan selalu menjamin kita berpulang kepadaNya, itu yang wajib kita ingat saudaraku terkasih. Bantu pekerjaan para malaikat dengan memberitahu kepada sesamamu mengenai apa yang saya tuliskan di sini, dan mengajak mereka tetap setia kepada Tuhan apapun keyakinannya. Para malaikat pun akan dengan senang hati membantu untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang diperbudak itu dengan bantuan doa kalian. Tanpa kalian sadari, doa kalian itu sangatlah berarti bagi kami. Pesan saya yang terakhir adalah jauhi praktek perdukunan, ilmu ghaib/sihir, jangan pernah mencari pendamping ghaib, semua dari Tuhan adalah gratis dan tidak dicari. Semoga kita semua bisa tetap setia pada Tuhan sampai waktu kita berakhir di Bumi ini. Salam Damai…