Kata “surga” dan “neraka” pasti akan menggelitik sebagian dari Anda. Namun, apakah Anda benar-benar percaya bahwa gambaran surga dan neraka seperti yang Anda lihat selama ini? Apakah Anda yakin kedua lokasi ini ada?
Saya juga bertanya kepada Anda, seperti dalam lagu Alm. Chrisye:
“Jika surga dan neraka tidak pernah ada, masihkah kita bersujud kepadaNya?”
Apakah Anda pernah berpikir untuk apa surga diciptakan? Untuk apakah neraka diciptakan?
Untuk apa kita berbuat baik demi imbalan surga, padahal kita seharusnya memiliki cinta tanpa syarat/imbalan? Untuk apa Tuhan yang Maha Pengasih dan Pengampun menghukum manusia di neraka? Untuk apakah kita berlomba-lomba ke surga padahal kita berasal dari sana?
Coba Anda pikirkan dan renungkan sejenak, ambil waktu tenang Anda, berdoalah kepadaNya dan mintalah jawaban kepadaNya dengan hati yang bersih.
SURGA DAN NERAKA ITU TIDAK ADA…
Ya, tidak ada tempat seperti itu. Meskipun demikian, tunggu sebentar sampai saya menjelaskannya, sebelum akal sehat Anda hilang. Anda memiliki hati Anda di mana Surga dan Neraka berada.
Surga adalah di mana pikiran Anda penuh dengan kebahagiaan, kedamaian, ketenangan, dan semua sifat yang berasal dari Tuhan.
Sebaliknya, Neraka adalah tempat Anda berada jika pikiran Anda penuh dengan ketakutan, kekhawatiran, kesedihan, kemarahan, iri, benci, dendam, dan semua sifat yang menghilangkan Tuhan.
Di mana kita bertemu dengan malaikat, jiwa-jiwa keluarga terkasih itu apa? Bagaimana Anda menjelaskan lokasi di mana iblis menyiksa jiwa-jiwa yang bersalah?
Nah di sinilah banyak sekali miskonsepsi dalam berbagai aliran kepercayaan dan keyakinan mengenai istilah-istilah itu. Saya jelaskan secara singkat saja, karena sudah banyak jawaban saya yang menjelaskan hal ini.
Tuhan menciptakan alam semesta ini ada 22 tingkatan dimensi. Nah untuk menjaga keberlangsungan dan keteraturan dimensi-dimensi ini Tuhan menciptakan para perwakilan-perwakilanNya di antaranya malaikat dan iblis.
Apa sih malaikat dan iblis itu?
Di berbagai jawaban saya sudah cukup menjelaskan, di sini saya hanya menambahkan informasi tambahannya. Iblis dan malaikat adalah sebuah kelompok/organisasi yang diciptakan Tuhan untuk menjadi perwakilan Tuhan di berbagai dimensi. Mereka ada yang bertugas menciptakan planet-planet dan bintang-bintang di berbagai dimensi sebagai perpanjangan tangan Tuhan.
Jadi sudah jelas di sini bahwa malaikat dan iblis adalah organisasi dan bukan suatu ras entitas tertentu, bahkan mereka terdiri dari multiras. Manusia adalah termasuk turunan ras angelic, maka dari itu jalur menjadi manusia bisa diteruskan hingga ke tahap malaikat. Ada juga ras demonic, tapi kalau saya harus jabarkan semua di sini sepertinya terlalu panjang dan berbelit-belit, khawatirnya malah jadi semacam science fiction.
BACK TO TOPIC
Gambaran surga sebagai tempat malaikat dan para perwakilan Tuhan ini tercipta dari gagasan tentang malaikat itu sendiri. Malaikatpun sering mengatakan kata “surga” untuk memberi pengertian yang lebih mudah dimengerti manusia. Malaikat tidak pernah sebenarnya menganggap tempat tinggal mereka sebagai surga, namun dimensi atas yang berlapis-lapis. Jadi, tempat dimana malaikat berada itu memang nyata adanya, begitupun tempat tinggal para dewa, namun sekali lagi itu bukanlah surga, itu dimensi atas.
Bagaimana dengan neraka, yang konon katanya diciptakan Tuhan untuk menghukum manusia itu? Hahaha serem ya Tuhannya. Sebenarnya Tuhan tidaklah pernah menghukum manusia, dimensi gelap yang sering disebut neraka itu adalah dimensi ciptaan iblis, dimana memang mereka tinggal dan bermarkas di sana. Gambaran jiwa-jiwa yang disiksa dan dihukum itu adalah tawanan jiwa-jiwa yang selama hidupnya hidup tanpa ada perlindungan Tuhan dan menyerahkan hidupnya kepada makhluk jatuh (the fallen one). Mereka diberi ilusi penyiksaan dan kesakitan, kebingungan dan ketakutan agar bisa dipanen energinya untuk makhluk-makhluk itu makan. Dan dimensi gelap ini banyak sekali bertebaran di bumi ini, jika Anda ingin mengetahuinya.
Nah sekarang Anda sudah mengetahui apa sebenarnya surga dan neraka yang sebenarnya itu. Apakah sudah menjawab pertanyaan di benak Anda selama ini, atau Anda malah semakin bingung?
Coba saya tanyakan sekali lagi kepada Anda:
“Jika Anda mengetahui bahwa surga dan neraka itu tidaklah ada, sanggupkah Anda masih berada di jalan Tuhan, menerapkan cinta kasih dengan setulus hati tanpa berharap imbalan surga dan karena takut akan neraka?”
Saya berharap jawaban Anda adalah “Ya, kami sanggup.”