Sederhana, tapi sangat berdampak:
- Saat anak berbicara padamu, mengangguk dan perhatikan, dan tunjukkan sikap tertarik. Anak akan lebih percaya diri dan merasa diinginkan.
- Jangan langsung memotong kalimat anak dan menuduh dia karena apa yang dia katakan. Dalam hal apa pun, ini membuat anak takut. seperti takut menjawab pertanyaan, memulai percakapan, mengungkapkan pendapat, dll.
- Jika anak terjatuh, seperti tersandung, tersandung, atau jatuh dari sepeda, jangan panik dan teriak, dan jangan memarahinya karena dia tidak bisa berjalan. Jika tidak, biarkan anak bangkit pertama. Setelah semuanya tenang, beritahu anak untuk lebih berhati-hati. Hal ini akan membuat anak yang tahan banting alias sulit menyerah.
- Jangan menyalahkan anak atas apa yang terjadi. Ini membuat anak merasa dirinya adalah manusia paling tidak berguna di bumi. Contoh kalimat yang berpengaruh → “kamu sih!” , “gara-gara kamu jadi tumpah nih minumnya!” , “makanya kamu liat-liat dong!” , dll.
- Jangan membandingkan anak dengan anak lain. Melainkan, apresiasi kemampuan yang dimiliki anak karena tiap anak memiliki kelebihan masing-masing.
- Jangan bertengkar dihadapan anak. Ini membuat anak punya trauma berkepanjangan, dan sulit untuk percaya pada orang lain.
- Jangan memaksa anak belajar membaca kalimat jika perkembangan anak belum mencapai tahap itu. Memang anak akan lancar membaca jika dipaksa terus-menerus. Namun, inilah yang membuat anak membaca banyak tapi tak pernah memahami maknanya.
- Biarkan anak melakukan sesuatu sendiri. Jangan membantu hal-hal yang sekiranya anak dapat lakulan sendiri. Agar anak tidak selalu bergantung pada orang lain.