Saya akan mencoba memberikan jawaban berdasarkan pendapat saya. Perlu diingat bahwa jawaban yang ditulis harus ditinjau kembali sebagai bahan referensi.
Melatih logika untuk mengurai informasi dengan baik dan benar adalah cara termudah untuk membuat dugaan dari informasi untuk menghasilkan garis besar diskusi tentang topik tersebut. Anda dapat menggunakan deduksi, induksi, atau campuran untuk menarik dugaan.
Dugaan yang telah ditarik tersebut masih bersifat hipotesa, dengan kata lain sebagai dugaan sementara, inilah batasan dari sebuah informasi dikatakan hoax atau bukan hoax. Informasi yang bersifat hoax hanya mengandalkan kekuatan hipotesa, yang pada akhirnya akan tersebar, tersampaikan, dan dimaknai banyak orang, padahal ujungnya adalah masih dugaan sementara. Melalui itulah logika kita dilatih untuk menguraikan informasi, berfikir kritis, dan berpendapat.
Semakin banyak kita memperoleh informasi semakin baik pula logika kita dilatih untuk menguraikan, asalkan jangan menerimanya secara mentah-mentah. Logika sangat erat hubungannya dengan berfikir, maka dari itu konsep berfikir akan informasi bisa dengan mengetahui atau mencari tahu mengenai arti, definisi, dan maksud dari kata serta kalimat yang digunakan pada sebuah informasi. Segala jenis informasi pasti memiliki benang merah, proses mengurai dan meruntut benang merah tersebut adalah cara kedua kita dalam melatih logika terhadap informasi. Sebuah tips yang bisa saya berikan dalam mengurai informasi seperti ini: Kumpulan dari fakta-fakta akan menjadi data, data yang telah diolah dan disampaikan akan membentuk informasi, informasi yang telah dikaji dan berguna akan membentuk pengetahuan. Maka, Data adalah kumpulan fakta, informasi adalah kumpulan data, pengetahuan adalah kumpulan informasi.
FAKTA → DATA → INFORMASI → PENGETAHUAN
Melalui tahapan diatas, kita telah melakukan sebuah analisa, setelah itu sampailah pada suatu kesimpulan. Kesimpulan bisa sebuah rangkuman dari informasi tersebut. Cara ketiga adalah melalui kesimpulan tersebut kita berkomentar atau menyampaikan pendapat dengan memberikan kritik/saran atau apresiasi. Kritik yang baik adalah dengan saran, sebuah saran tidaklah harus solutif, minimal bisa diterima. Demi mencari sisi solutif maka, saran dan kritik tersebutlah didiskusikan, pada momen seperti inilah wawasan, keterbukaan informasi, logika dan pemikiran kritis berkembang lebih baik lagi. Apresiasi secara sederhana adalah proses menilai, melalui tahapan-tahapan analisa itulah apresiasi diciptakan. Perlu diingat, jika kritik dan apresiasi tanpa saran akan berujung pada cacian, sifat merendahkan, dan sifat buruk lainnya. Apabila disertai saran, minimal hal itu bisa bersifat membangun. Cara keempat bisa melatih logika dengan konsep lain misal, dengan logika matematika. Cukup yang sederhana saja sebagai bentuk latihan lain agar tidak bosan. Mengapa matematika ? Karena matematika banyak menawarkan logika.
Kesimpulan cara untuk melatih logika dalam menguraikan informasi.
- Menarik dugaan
- Mengurai dan meruntut benang merahnya
- Membuat kesimpulan dan membentuk pendapat
- Selingan dengan belajar logika matematika
” Terus berlatih akan membuatmu terbiasa, hal yang membuatmu terbiasa jika dilakukan terus menerus akan membuatmu sempurna”
“Gunakanlah konsep diam adalah emas, daripada tong kosong nyaring bunyinya. Jika pendapatmu bisa merubah hal menjadi lebih baik, maka sampaikanlah.”
Mungkin itulah yang dapat saya tuliskan untuk saat ini. Jika jawaban ini masih dianggap buruk oleh para pembaca, silahkan berkomentar atau memberikan jawaban apa saja yang Anda inginkan sebagai bahan diskusi. Saya akan memperbaiki atau menambahkan apa yang Anda anggap kurang pada tulisan atau jawaban berikutnya.