Saya ingin sukses sebagai tanda:
- Terima kasih kepada orangtua saya yang telah berjuang keras selama dua puluh tahun untuk membesarkan saya.
- Terima kasih kepada keluarga saya yang selalu mendukung dan mendorong saya.
- Terima kasih kepada teman-teman baik dan sahabat saya yang selalu membantu dan menolong saya sampai saat ini.
- Terima kasih kepada mereka yang pernah merendahkan dan menghina saya, karena telah memberi motivasi kepada saya.
- Saya ingin meningkatkan kualitas pendidikan di dunia.
- Saya ingin membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi mereka yang kurang beruntung.
- Saya ingin menjadi manusia yang puas dan tidak menyesal saat menghadapi kematian kelak.
Keberhasilan itu relatif. Keberhasilan bukanlah menjadi orang kaya, menjadi orang terhebat di dunia, menjadi Presiden negara terkuat di dunia, dan sebagainya. Menurutku, keberhasilan seseorang adalah saat dia tidak menyesal saat berada di ambang kematian.
Kita, sebagai manusia, suatu saat pasti akan mati. Tubuh kita akan hancur dimakan ulat dan bakteri atau menjadi abu. Uang, kekayaan, reputasi, dan sejenisnya yang sering dianggap sebagai definisi keberhasilan tidak akan berguna jika di saat-saat terakhir, kita justru menyesal.
Mati lah dengan perasaan puas dan bahagia. Mati lah dengan perasaan merasa menang! Itulah keberhasilan.
Nah, pertanyaan selanjutnya. Apa yang akan Anda lakukan agar bisa mati dengan perasaan puas dan hati yang penuh kebanggaan saat menghadap-Nya? Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman baik saya di Neo Historia yang selama ini telah mendukung saya di sini. Izinkan saya menyebutkan salah satu teman baik saya yang aktif di Quora, yaitu Muhammad Fathur. Menurut pengetahuan saya, beliau masih aktif di sini. Semoga yang lain juga ikut aktif sehingga kita bisa berbagi di sini.
Terima kasih telah membaca dan semoga tulisan ini dapat membantu dan bermanfaat.