Di sini, saya hanya mencoba menjawab dari perspektif saya.
Pertama, jika kita diperlakukan baik, apakah kita benar-benar tulus atau dengan tujuan tertentu?
Dua: Jika dia terus berperilaku baik kepada kita, akan sulit bagi kita untuk mengetahui bahwa dia benar-benar baik.
Ketiga, jika kita sudah terjebak atau tertipu, jangan percaya pada permohonan yang menunjukkan bahwa mereka tidak akan melakukannya lagi, terutama jika mereka tidak dapat membuktikan bukti secara menyeluruh dan menyeluruh. Kita dapat memaafkannya tanpa membencinya; kita hanya perlu membencinya saat dia kecewa.