Sebenarnya, program magang Kampus Merdeka Kemendikbud sangat menyenangkan, terutama karena terhubung secara administrasi dengan kampus. Biasanya, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam program ini sudah melalui seleksi dari Kemendikbud dan proses mentoring selama magangnya juga jelas. Selain itu, besaran fee yang diberikan juga pantas menurut saya. Tidak semua magang di luar Kampus Merdeka mendapatkan fee sebesar itu dengan jobdesk yang serupa.
Namun, jika memang ingin mencari magang yang tidak terkait dengan kampus dan administrasi, bisa mencarinya di platform seperti glints, kalibrr, jobstreet, linkedin, atau instagram seperti magangupdate.
Saya pribadi lebih suka menggunakan glints, biasanya saya menggunakan filter “bisa kerja remote” dan mencari kata kunci yang sesuai dengan bidang pekerjaan jurusan saya. Selain itu, perhatikan juga detail benefitnya, misalnya apakah magang tersebut dibayar atau tidak. Kadang-kadang, jika tidak ada informasi tentang tunjangan atau uang saku, kemungkinan besar magang tersebut tidak dibayar, tetapi tetap mendapatkan sertifikat atau surat keterangan magang.
Mengikuti akun HR di linkedin juga bisa sangat membantu. Terhubung dengan banyak orang, terutama mereka yang memiliki posisi senior atau posisi yang sejalan dengan jurusan atau pengalaman kita, dapat memberikan peluang pekerjaan. Terkadang, mereka akan menyukai atau memposting lowongan pekerjaan di perusahaannya.
Jika kamu mencari informasi tentang magang di akun-akun Instagram dengan kata kunci “magang”, kamu akan menemukan banyak informasi. Namun, perlu diteliti lagi karena banyak yang tidak dibayar (misalnya mencari yang dibayar). Tapi sebenarnya, jika kamu masih semester awal dan minim pengalaman, magang yang tidak dibayar juga bisa menjadi pengalaman yang berharga. Pengalaman magang pertama saya sebenarnya didapatkan dari pengalaman sukarela (bukan magang dan tidak dibayar). Jika ada kesempatan untuk menjadi sukarelawan dan magang yang tidak dibayar yang sama-sama saya minati posisi atau bidangnya, saya akan memilih magang yang tidak dibayar. Karena statusnya dihitung sebagai “magang”.
Dan yang paling penting adalah membuat CV dan surat lamaran yang baik, berlatih untuk wawancara, mencari tahu cara merespons panggilan wawancara dan menerima tawaran kerja atau surat penawaran yang baik, terus belajar, dan tidak menyerah dalam mengirimkan lamaran. Jika sudah mendapatkan panggilan wawancara, kamu bisa mempelajari tentang perusahaan yang kamu lamar, tugas dan tanggung jawab posisi yang dilamar, menganalisis kekuatan dan kelemahan diri, mengapa memilih perusahaan tersebut, mengapa memilih posisi tersebut, dan lain sebagainya (bisa mencari di YouTube atau situs web mengenai pertanyaan yang biasanya ditanyakan dalam wawancara HRD atau pengguna).
Semangat dan terus berjuang!