Dalam buku Lantai-Lantai Kota, yang intinya disebutkan seperti ini (koreksi jika salah ya). Baik atau buruk adalah tentang niat, dan baik atau buruk adalah tentang cara.
Sederhananya, kita lapar dan membutuhkan makanan. Makan dengan tujuan untuk melakukan pekerjaan, menjadi menarik, atau merasa kenyang. Banyak pilihan, mengambil makanan orang lain dan membeli? atau ingin memulai dari nanem.
Bagaimana pengalaman menikmati makanan setelah didapat dengan cara yang dipilih? Kita bisa makan sambil diomelin yang punya makanan jika didapat dari hasil ngrebut makanan orang.
Kadang-kadang, niat kita yang buruk, atau cara kita yang buruk, tahu dari mana, ya dari input yang ada. Atau, kadang-kadang, niat kita benar, dan sudah menggunakan cara-cara yang baik, tetapi masih ada ganjalan. Itu namanya resiko, dan itu harus diambil, wong hidup.