Ilustrasi Ibukota Baru
Berdasarkan penelitian saya. Yang tidak mendukung IKN pindah ada 2 golongan. Yang pertama adalah Orang yang memang memiliki landasan logis mengapa tidak setuju kalau IKN pindah.
Argumen yang paling kencang adalah Belum ada urgensinya.
Jakarta memang “tenggelam” dan sudah super crowded. Tapi, kita baru saja dilanda pandemi, tau sendiri pemerintah 2 tahun belakangan harus “boncos” untuk menganggulangi efek pandemi baik dari aspek kesehatan maupun aspek ekonomi.
Ketika kita lagi proses bangkit-bangkitnya. Eh, di eropa ada perang. NATO sedang mengembargo Rusia karena telah menyerang Ukraina. Padahal Rusia adalah pemasok energi utama bagi negara-negara eropa. Alhasil bangsa eropa harus mencari negara lain untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Sehingga harga BBM dunia menjadi naik. Karena BBM naik, Inflasi semakin tak terkendali.
Berikut ini data inflasi berbagai negara setahun belakangan.
Intinya adalah lebih baik pemerintah fokus untuk menghadapi krisis global yang akan datang, supaya masyarakat tidak terdampak banyak. Masyarakat masih banyak yang trauma dengan tragedi ’98.
Itu adalah pendapat golongan pertama. Golongan kedua adalah orang yang tidak suka Jokowi. Apapun kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah pasti dilihat dari sisi buruknya. Mereka sangat anti dengan kebijakan-kebijakan tersebut.
Berdasarkan track-recordnya, PKS adalah partai paling oposisi dengan Jokowi, sejak 2012.
Supaya tau PKS ini termasuk golongan pertama atau golongan kedua, kita lihat saja pendapat mereka berubah atau tidak apabila semisal suksesor Pak Jokowi adalah capresnya PKS.