Sebenarnya, ini bukan pengalaman pertama saya, dan saya berharap saya tidak akan mengalaminya.
Saya telah lama tidak bertemu dengan teman SD saya. Ini karena saya harus merantau di kota lain selama beberapa waktu karena alasan akademik, dan sekarang saya kembali ke kampung halaman saya. Saya akhirnya menghubungi teman-teman saya yang ingin berbicara, dan salah satunya adalah teman SD saya ini.
Baiklah, temen saya perempuan. Biasanya, setelah banyak berbicara, kami memutuskan untuk bertemu dan melepaskan rindu setelah lama tidak bertemu.
Saya senang sekali karena setelah balik kampung saya gak punya banyak teman (rata-rata sudah menikah) hingga tiba teman SD saya ini mengaku bahwa dia sebenarnya ‘SUDAH MENIKAH’ wahhh saya otomatis kaget karena tidak ada undangan pernikahan dari dia dan di sosmed juga dia tidak pernah mengunggah pasangannya. Sampai akhirnya dia cerita jika pernikahan dia adalah karena landasan keterpaksaan, ibunya yang sakit kanker ingin melihat anaknya segera menikah sehingga teman saya terpaksa menikah dengan laki-laki yang merupakan teman dekatnya ya hanya sekedar untuk menuruti kemauan ibunya.
Saya memberikan selamat untuknya tapi ternyata dia gak terlalu senang. Dia bilang dia tidak cinta dengan suaminya dan sudah lebih dari 1 tahun mereka menikah bahkan tidak pernah berhubungan seksual. Suaminya kerja di luar pulau sehingga jarang bertemu, tapi hal yang saya benci adalah teman saya tega menyelingkuhi suaminya. Hanya dengan alasan tidak cinta bukan berarti boleh untuk berselingkuh, saya bilang ceraikan saja suaminya agar tidak menjadi masalah dan sama-sama bisa bahagia tapi dia tidak mau.
Sampai di hari-hari selanjutnya saya dijadikan ‘close friend’ dia di sosmed, ternyata selama ini dia berkencan juga dengan teman laki-laki saya yang masih 1 SD. Ya tuhan…. belum lagi dia juga berkencan dengan beberapa laki-laki lain yang sering kali dia curhatkan kepada saya, dia tampak seperti anak ABG yang lagi kasmaran dan bingung mau jalan dengan siapa hari ini.
Hingga suatu hari saya kesal dan saya tanya ke teman saya ini ” kenapa kamu gak ceraikan saja suami kamu dan kamu hidup sendiri bersama pacar-pacar kamu?” dan dia menjawab “karena aku masih butuh uang darinya dan aku masih mau foya-foya, capek kalo kerja”
ASTAGA MAEMUNAH walau kamu temanku bagiku kamu itu keterlaluan. Saya kira kejadian kayak gini cuma ada di TV atau cerita orang-orang saja dan sekarang ternyata teman saya seperti ini. Walau saya perempuan saya lebih memihak pada suaminya karena suaminya itu tidak tahu tentang betapa buruknya tingkah istrinya.
Hingga suatu hari karena saya single saya mau coba dikenalkan dengan salah satu laki-laki yang katanya temen dia juga. Anaknya ganteng dan badannya tegap tapi sudah punya pacar di lampung. “LAH” sudah punya pacar kok mau di kenalkan ke saya itu maksudnya gimana ??? dia nyruh saya jadi selingkuhan juga ??
Akhirnya saya putuskan untuk gak mau berkenalan dengan laki-laki ini. Tapi teman saya ini selalu ngotot kalo laki-laki ini ganteng sayang banget kalo saya gak mau. Saya tetap menolaknya dan hingga akhirnya kalian pasti sudah bisa menebak. YAA benar teman saya yang akhirnya mendekati laki-laki ini dan mereka jadian ALLAHUMA saya gak habis pikir kok bisa ya temen saya ini murah banget.
Semua dipacarin dan semua dijadikan ban serep. Bahkan saya menemukan kalo temen saya ini juga pergi ke hotel dengan laki-laki yang coba dikenalkan ke saya T_T haha gilaaa…
Dan ada 1 fakta yang akan membuat kalian tercengang “KELUARGA TEMAN SAYA, SAAT TAU ANAKNYA SELINGKU MEREKA JUSTRU DIAM SAJA” Jadi saya dapat kabar dari salah satu teman saya juga, kalo ternyata teman saya ini sering banget ajakk selingkiuhannya main ke rumahnya. Tapi keluarganya diam-diam saja, gak menegur perbuatan yg gak senonoh itu.
Maaf saya menulis ini sudah pake emosi, sudah tidak tertahankan betapa kesalnya saya melihat kelakuan temen saya ini. Saya pernah kepikiran untuk lapor ke suaminya tapi saya gak mau ikut campur urusan dapur orang lain. Ya tuhan, akhirnya saya putuskan untuk gak lagi berteman dengan dia. setiap dia ajak keluar atau chat sering tidak saya hiraukan.
Saya kesal sekaligus jijik dengan teman saya.
SAya bukan orang suci tapi maaf saya tidak mendukung perbuatanmu dan semoga kelak tuhan memberimu hidayah.