Karena sudah ada jawaban bagus, saya akan menambahkannya ke bagian manisan. Banyak manisan yang populer di Hindia Belanda (kemudian Indonesia) berasal dari Belanda. Saat ini banyak yang lupa karena Indonesia mengambil alih manisan Jepang, kini lebih banyak lagi dari China, Amerika, dan Malaysia. Permen lokal Indonesia yang dipengaruhi cita rasa Belanda sulit ditemukan. Misalnya:
Meises
Di Belanda, potongan kecil coklat ini disebut hagelslag. Kami memiliki berbagai macam hujan es. Ini sangat khas Belanda dan hanya populer di tempat-tempat yang dipengaruhi oleh budaya Belanda.
Sukade
Sukade merupakan isian berupa buah-buahan kecil kering yang dapat digunakan untuk membuat manisan. Cocok untuk taburan pada kue, kue kering, omelet dan jajanan sejenis lainnya.
Selai kacang
Selai kacang disebut pindak di Belanda. Di Indonesia, orang yang lahir pada tahun 1960 ke bawah masih menyebut selai kacang pindak. Seperti kita dan kaus kaki, selai kacang juga digunakan untuk semua jenis isian di Indonesia.
Permen hopjes
Di Indonesia, permen jenis ini disebut “hopis karamel”. Merupakan permen berbentuk khas, berbentuk kubus dengan campuran kopi atau coklat di dalamnya. Saking populernya, banyak hopje yang dibuat secara lokal setelah kemerdekaan Indonesia. Permen inilah yang kemudian menginspirasi permen kopi lokal (bentuk kotaknya masih dipertahankan).
Pastilles
Permen jenis ini dikenal dengan nama groentjes di Belanda. Ini terus menjadi sangat populer di Indonesia hingga tahun 1980an, dan banyak versi lokal yang dibuat. Rasanya khas, pedas dan sedikit pahit, dengan sedikit sentuhan gula. Teksturnya biasanya lembut seperti jelly. Beberapa merek terkenal adalah Valda, Alba, Strepsils dan Pagoda lokal. Bentuk tablet hisap Valda yang berbentuk kerucut cukup ikonik. Bahkan, permen ini disebut juga permen Valda di Indonesia.
Permen licorice
Permen licorice ini cukup unik karena tidak terlalu populer di Eropa kecuali di Belanda dan Belgia. Rasanya sangat bening, strukturnya keras dan keras, berbentuk tongkat. Di Indonesia, permen jenis ini sering muncul hingga sekitar tahun 1980-an. Mereka kemudian kalah dari permen karet Jepang yang membanjiri pasar.