Tidak semudah itu untuk bertindak.
Peta situasi politik antara NATO dengan Rusia sebelum invasi Rusia ke Ukraina
Meskipun Federasi Rusia menghadapi berbagai kesulitan dalam konflik di Ukraina, negara ini tetap merupakan kekuatan militer yang sangat signifikan. Pada tahun 2020, Rusia tercatat sebagai negara militer terkuat ketiga di dunia, dengan kemampuan persenjataan nuklir yang dapat menghancurkan sebuah negara dalam waktu singkat.
Rusia juga memainkan peran penting dalam menghalangi negara-negara NATO dari mengambil tindakan tegas terhadapnya di Ukraina. Misalnya, Rusia memiliki kekuatan signifikan dalam sektor energi, seperti gas alam, di mana Eropa sangat bergantung untuk kebutuhan energi mereka. Selain itu, Rusia dan Ukraina adalah dua dari produsen gandum terbesar di dunia, dan banyak negara yang bergantung pada pasokan gandum dari kedua negara ini.
Ukraina dan Rusia yang merupakan negara produsen gandum terbesar di dunia, yang di mana banyak negara bergantung untuk keamanan pangannya.
Jika NATO melakukan tindakan militer terhadap Rusia, kemungkinan besar Rusia akan menyerang negara-negara Baltik dan Polandia. Hal ini akan memicu perang besar di Eropa, yang tentunya akan sangat merugikan kedua belah pihak.
Celah Suwalki merupakan titik lemah dari NATO di kawasan timurnya, dikarenakan Rusia dapat memutus akses negara Baltik dari seluruh sekutu NATO dengan serangan dari Kaliningrad dan negara sekutunya Belarus.
Saat ini, tindakan langsung untuk mengalahkan Rusia tampaknya tidak mungkin dilakukan, kecuali jika ada keinginan untuk menyebabkan kehancuran besar-besaran di benua Eropa.