Secara singkat, bahasa Vietnam terdengar mirip dengan bahasa Tiongkok karena merupakan bahasa tonal, memiliki banyak serapan dari bahasa Mandarin, dan menggunakan kosa kata monosilabel. Kesesuaian ini mirip dengan penggunaan hanzi dalam bahasa Mandarin, sehingga menimbulkan kemiripan pendengaran antara keduanya.
Gambar 1: Yang atas adalah cara baca Vietnam dan yang bawah adalah cara baca Mandarin/Kanton. Terlihat ada yang mirip-mirip kan?
Pertama, bahasa Vietnam merupakan bahasa tonal
Gambar 2: Bahasa Vietnam adalah bahasa tonal, di mana terdapat enam tonal. Không thanh (datar), dấu sắc (meninggi), dấu huyền (menurun), dấu hỏi (menurun-atas), dấu ngã (patah-atas), dan dấu nặng (jatuh).
Kamu tidak sendirian dalam menganggap bahwa bahasa Vietnam mirip dengan bahasa Mandarin, karena pada awal abad ke-19, Jean-Louis Taberd juga menyatakan bahwa bahasa Vietnam adalah variasi dari bahasa Mandarin.
Untuk memahami ini lebih baik, penting untuk mengetahui rumpun bahasa apa yang termasuk bahasa Vietnam. Berdasarkan ensiklopedia Britannica, bahasa Vietnam termasuk dalam rumpun Austroasiatik sub Mon-Khmer. Namun, ada juga pendapat yang menganggap bahasa Vietnam mirip dengan rumpun Sino-Tibetan (yang meliputi bahasa Mandarin) karena sifatnya yang tonal. Walaupun bahasa Vietnam memiliki kesamaan tonal dengan Mandarin, kata-kata dasar bahasa Vietnam berbagi kesamaan sekitar 25% dengan bahasa Mon-Khmer, sehingga bahasa Vietnam sebenarnya termasuk dalam rumpun Mon-Khmer.
Dengan kata lain, meskipun bahasa Vietnam memiliki beberapa kemiripan tonal dengan bahasa Mandarin, bahasa Vietnam tetap berada dalam rumpun bahasa yang berbeda.
Kedua, bahasa Vietnam punya banyak serapan dari bahasa Mandarin
Gambar 3: Kata bahasa Vietnam dan kata bahasa Mandarin.
Dalam sejarahnya, Vietnam pernah mengalami hubungan panjang dengan Tiongkok, termasuk 1000 tahun dominasi dan 1000 tahun hubungan damai. Karena hubungan yang begitu lama, banyak kata dari bahasa Mandarin yang masuk ke bahasa Vietnam (Âm Hán-Việt).
Menurut kamus bahasa Vietnam yang disusun oleh Hoang Phe, sekitar 39,2% kosakata bahasa Vietnam merupakan pinjaman Sino-Vietnamese. Dari total 32.924 entri dalam kamus tersebut, 12.910 kata adalah kata-kata Sino-Vietnamese.
Karena banyaknya pinjaman dari bahasa Tiongkok, bahasa Vietnam terdengar mirip dengan bahasa Mandarin. Namun, pengucapan bahasa Vietnam sebenarnya lebih mirip dengan dialek Kanton daripada dengan Mandarin standar.
Ketiga, bahasa Vietnam adalah bahasa yang monosilabel
Karena banyaknya pinjaman dari bahasa Tiongkok, banyak kata dalam bahasa Vietnam yang bersifat monosilabel, yaitu terdiri dari satu suku kata. Hal ini membuat pengucapan bahasa Vietnam terdengar mirip dengan bahasa Mandarin, yang juga memiliki karakter monosilabel.
Sementara itu, kata-kata disilabel dalam bahasa Vietnam, yang berasal dari masa Dinasti Ming, umumnya digunakan untuk istilah khusus. Meskipun saat ini penggunaan kata disilabel dan polisilabel sudah lebih umum, ciri khas monosilabel masih sulit dihilangkan. Bahasa Vietnam saat ini juga tidak menggunakan tanda strip (-) untuk membedakan antara kata disilabel dan monosilabel.
https://id.quora.com/Mengapa-kata-dalam-bahasa-Vietnam-selalu-dipisah-setiap-kata-sedangkan-bahasa-Mandarin-tidak-selalu
Keempat, faktor sejarah
Gambar 4: Peta Provinsi Giao Chi (Jiaozhi) pada periode dominasi keempat di Utara.
Vietnam mengalami pengaruh Tiongkok selama 2000 tahun, dengan bagian utara negara tersebut pernah menjadi provinsi Giao Chi di bawah Dinasti Han. Selama periode dominasi Dinasti Ming, Vietnam mengalami proses sinisasi yang intensif, di mana kebudayaan lokal dihancurkan dan digantikan oleh kebudayaan Tiongkok.
Pengaruh Tiongkok bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan bahasa Vietnam menjadi tonal. Kontak tersebut mungkin telah memperluas jalan menuju perubahan fitur bahasa, namun tonogenesis—proses di mana bahasa menjadi tonal—merupakan penyebab utama. Proses ini melibatkan pengurangan kosa kata disilabel menjadi monosilabel, yang kemudian memunculkan sistem nada, meskipun tidak semua bahasa tonal mengalami reduksi disilabel, seperti bahasa Ruc dan Bulang.
Dengan demikian, alasan mengapa bahasa Vietnam terdengar mirip dengan bahasa Mandarin adalah karena:
1. Bahasa Vietnam adalah bahasa tonal.
2. Terdapat banyak kata Sino-Vietnamese.
3. Bahasa Vietnam umumnya bersifat monosilabel.
4. Adanya proses sinisasi.
Referensi:
- Alves, M. (1995). Tonal features and the development of Vietnamese tones. Working Paper in Linguistics, Vol. 27, 1 – 13. https://www.academia.edu/275783/Tonal_Features_and_the_Development_of_Vietnamese_Tones
- —. (2006). Linguistic research on the origins of the Vietnamese language: An overview. Journal of Vietnamese Studies, Vol. 1, 104 – 130. http://dx.doi.org/10.1525/vs.2006.1.1-2.104
- McLeod, M. W. & Dieu, N. T. (2001). Culture and custom of Vietnam. London: Greenwood Press.
Sumber gambar:
- https://gotiengviet.com.vn/tong-hop-101-phuong-phap-hoc-trung-quoc-han-ngu-cho-nguoi-moi/
- https://ling-app.com/vi/vietnamese-tones/
- https://www.semanticscholar.org/paper/Integrating-pronunciation-into-Chinese-Vietnamese-Huu-Huang/7f0448b3a2da83657c1ded333e3b0000fe6e006d/figure/4
- https://en.wikipedia.org/wiki/Fourth_Era_of_Northern_Domination
Catatan Kaki
[1] Vietnam – Ethnic groups
[2] 500. 🌟 Từ Hán – Việt chiếm tỉ lệ bao nhiêu trong tiếng Việt?