Ada berbagai teknik menulis yang dapat diakses secara gratis melalui artikel atau video di YouTube.
Di grup Kebangkitan Spiritual – Kembalinya si Pejalan Kehidupan, anggota saat ini diminta untuk menulis teks pendek dari huruf A hingga Z. Jika dilakukan setiap hari, ini bisa menjadi cara efektif untuk menghasilkan 26 tulisan per anggota per hari, serta menyerap berbagai konsep dari orang lain.
Contoh salah satu tulisan:
**A – Acceptance**
Falsafah Jawa juga mengenal nilai: *Nrimo*. Acceptance dimulai dengan tindakan menerima setiap momen hidup tanpa penolakan. Ini bukan berarti kita pasrah sebagai pihak yang kalah. Misalnya, saat kita sedang terburu-buru ke tempat kerja dan ban mobil terkena paku di jalan tol, kita bisa merasa marah dan frustrasi, mengeluh tentang situasi tersebut. Namun, kita juga bisa beralih ke pola pikir yang lebih positif, menerima situasi dengan senyum dan menganggapnya sebagai bagian dari tarian kehidupan. Acceptance mengajarkan kita untuk menerima segala hal, baik atau buruk, sebagai pengalaman yang memperkaya kita.
Cobalah untuk menulis tentang apa yang terlintas di pikiranmu saat melihat kata yang dimulai dengan huruf A, seperti *Awareness*, *Abundance*, dan seterusnya. Kemudian, lanjutkan dengan huruf B dan seterusnya.
tehnik yg ke-dua ini aku mendapatkan idenya dari tehnik Zettelkasten.
https://en.wikipedia.org/wiki/Zettelkasten
Di tehnik ini kita menghubungkan antara 2 ide, hubungan apa yg akan muncul ..?
misalnya aku ambil saja secara acak, kata: Acceptance & Loneliness.
Bagaimana jika kita menggunakan teknik *Up-Down-Left-Right* untuk mengeksplorasi konsep Acceptance?
Up: Dari mana asalnya?
Acceptance berasal dari kesadaran bahwa kita perlu mengatasi dan menerima situasi atau kondisi apa pun yang kita hadapi. Ini bisa berasal dari pemahaman bahwa segala sesuatu dalam hidup kita, baik atau buruk, adalah bagian dari pengalaman kita yang harus diterima dan diproses.
Down: Bisa dibawa ke mana?
Acceptance bisa membawa kita ke tingkat kedamaian batin dan kebijaksanaan. Dengan menerima semua keadaan hidup, kita memungkinkan diri kita untuk bergerak maju dengan lebih ringan, tanpa beban emosional yang berat. Ini membantu kita untuk beradaptasi dan berkembang dalam berbagai situasi.
Kiri: Apa yang mirip?
Konsep yang mirip dengan Acceptance adalah *Resignation* (kepasrahan). Keduanya melibatkan menerima keadaan, tetapi Acceptance lebih proaktif dan positif, sedangkan Resignation sering kali diartikan sebagai menyerah tanpa harapan.
Kanan: Apa kebalikannya?
Kebalikan dari Acceptance adalah Resistance (penolakan). Resistance melibatkan menolak atau melawan kenyataan, yang bisa menyebabkan ketidakbahagiaan dan stres. Dalam hal ini, kita tidak menerima keadaan apa adanya, melainkan berjuang melawan atau berusaha mengubahnya.
Dengan menggunakan teknik ini, kita bisa lebih memahami dan mendalami berbagai aspek dari Acceptance dan bagaimana konsep ini berhubungan dengan pengalaman hidup kita.
Teknik Up-Down-Left-Right memang sangat efektif untuk menggali makna dan hubungan antar konsep. Berikut adalah contoh eksplorasi mendalam untuk Acceptance berdasarkan brainstorming yang telah dilakukan:
Acceptance
Up: Dari mana asal Acceptance?
Acceptance dapat berasal dari berbagai sumber, seperti praktik spiritual yang mendorong kita untuk menerima kenyataan sebagai bagian dari perjalanan hidup. Melalui perjalanan batin (inner journey), kita belajar untuk memahami dan merangkul segala pengalaman. Selain itu, perkembangan pribadi dan pertumbuhan seseorang juga berperan dalam mengembangkan sifat Acceptance secara alami. Saat seseorang mengalami kematangan emosional dan mental, mereka cenderung lebih mudah untuk menerima keadaan dengan sikap yang terbuka dan tidak terikat.
Down: Bisa dibawa ke mana?
Acceptance dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan membantu kita untuk tetap tenang dan tidak stres terhadap situasi yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Dengan mengadopsi sikap Acceptance, kita meningkatkan ketahanan (resilience) kita terhadap tantangan dan kesulitan. Ini juga mendukung peningkatan kesadaran (awareness) kita terhadap apa yang sedang terjadi, memungkinkan kita untuk bereaksi dengan lebih bijaksana dan adaptif.
Kiri: Mirip dengan apa?
Acceptance mirip dengan rasa kebercukupan dari dalam (inner contentment). Seseorang yang merasa cukup dari dalam cenderung lebih mudah menerima segala sesuatu yang terjadi di luar kendali mereka. Mereka tidak merasa perlu mengontrol hasil atau memperjuangkan sesuatu yang tidak dapat mereka ubah. Rasa kebercukupan ini memungkinkan mereka untuk menerima kenyataan dengan lebih lapang dada.
Kanan: Kebalikannya adalah apa?
Kebalikan dari Acceptance adalah sikap mengontrol hasil, di mana kita merasa bahwa segala sesuatu harus sesuai dengan keinginan kita. Sifat ini melibatkan ketidakmampuan untuk menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan ekspektasi kita dan sering kali diiringi dengan ketidakpuasan dan frustrasi. Sikap ini berfokus pada berjuang melawan kenyataan dan berusaha mengubahnya agar sesuai dengan harapan kita.
Dengan teknik Up-Down-Left-Right, Anda dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep seperti Acceptance dan bagaimana mereka berhubungan dengan pengalaman hidup kita. Ini membuka jalan untuk eksplorasi lebih lanjut dan membantu dalam menulis refleksi yang mendalam tentang berbagai konsep yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.