Saran berikut mungkin bermanfaat bagi mahasiswa yang sedang studi di luar negeri dan ingin memaksimalkan pengalaman mereka.
Beberapa kali, saya mendapat pertanyaan dari sesama mahasiswa tentang bagaimana saya, yang baru memasuki program doktoral, sudah mendapatkan posisi kepemimpinan di acara-acara bergengsi dan memiliki akses langsung ke profesor serta kepala pusat riset. Jawabannya adalah karena saya telah membangun relasi dan pengalaman tersebut sejak program master.
Saat pertama kali kuliah di luar negeri, saya berusaha menghindari perjalanan hanya untuk tujuan liburan. Jika ada kesempatan untuk mengikuti pelatihan, mengajukan proposal, atau terlibat dalam kegiatan sukarela yang tidak menyediakan dana bagi mahasiswa master, saya selalu memanfaatkannya dengan menggunakan anggaran yang telah saya siapkan untuk pengembangan diri.
Saya bisa terlibat dalam berbagai kegiatan sukarela dan magang bukan karena dukungan finansial dari orang tua yang kaya atau gaji part-time yang melimpah, tetapi karena saya telah menyiapkan dana untuk investasi dalam kesempatan dan kepastian masa depan. Saya berusaha menghindari pengeluaran untuk hal-hal yang tidak bermanfaat yang efeknya tidak berkelanjutan. Pengembangan diri dan jaringan yang dibangun akan selalu bermanfaat, sementara makanan dan pakaian mewah hanya bersifat sementara.
Di luar negeri, terutama di negara-negara maju, terdapat banyak tawaran program pengembangan diri yang bervariasi dan sering kali lebih terjangkau dibandingkan jika dimulai dari Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Banyak program pelatihan dan kegiatan yang memerlukan status sebagai mahasiswa atau pelajar, sehingga memaksimalkan status tersebut sangatlah penting.
Kegiatan-kegiatan pengembangan diri ini telah membawa saya untuk bertemu dengan banyak orang yang dengan senang hati merekomendasikan saya untuk program doktoral atau, jika saya mencari pekerjaan, hanya perlu mengirimkan CV saya langsung kepada direktur tanpa harus melewati proses seleksi HR. Relasi yang baik dengan orang-orang dalam industri dapat dibangun melalui investasi waktu dan usaha yang konsisten, bukan dengan cara-cara yang tidak etis seperti memaksa saudara atau tetangga untuk membantu.