Saya (suami) yang mengelola keuangan keluarga.
Saya sudah menikah selama 14 tahun, memiliki dua anak (SMP dan SD), serta tiga kucing. Dalam pernikahan, bukan hanya cinta dan kehidupan intim yang penting, tetapi kondisi ekonomi juga sangat mempengaruhi kualitas hidup kita. Saya yakin banyak yang sudah menikah lama bisa merasakan hal ini. 😅
Seperti umumnya, kondisi ekonomi keluarga kami mengalami naik turun. Awalnya, istri yang mengelola seluruh keuangan; saya biasanya transfer semua dana ke dia.
Namun, setelah beberapa tahun, kami mengalami tantangan ekonomi. Saya mulai melihat istri kewalahan mengatur keuangan, dan beberapa tagihan sering terlambat atau bahkan tidak terbayar.
Hal ini memicu perdebatan kecil di antara kami, karena saya mulai mempertanyakan alasan di balik keterlambatan pembayaran tagihan, meskipun dana sudah disiapkan.
Akhirnya, istri menyerah dan berkata, “Kamu saja yang atur, deh.” Mungkin karena saya terlalu detail dalam mengawasi, istri menjadi kesal. Kami sepakat bahwa saya yang akan mengurus semuanya, mengingat saya memang lebih detail oriented. 😅
Alhamdulillah, keputusan ini membawa perbaikan dalam kondisi keuangan kami, terutama saat menghadapi tantangan ekonomi saat itu.
Saya mengatur keuangan dengan menggunakan perencanaan dan pelacakan anggaran secara bulanan dan tahunan. Dengan begitu, kami bisa melihat gambaran kondisi keuangan dalam jangka pendek (bulanan) dan jangka panjang (tahunan), serta menentukan langkah yang perlu diambil.
Awalnya, kami sering berdebat karena pengelolaan keuangan menjadi lebih ketat, tetapi saya selalu berusaha transparan dengan menunjukkan laporan keuangan dan mengingatkan kembali tujuan utama kami. Sesekali, saya juga menunjukkan perencanaan anggaran ini kepada anak-anak agar mereka mendapat literasi keuangan dan memahami kondisi keuangan keluarga.
Alhamdulillah, dengan pendekatan ini, kondisi keuangan kami semakin baik. Yang paling penting, ketika ekonomi sedang tidak stabil, anggaran pendidikan anak-anak tidak terganggu.
Istri saya sekarang lebih nyaman tidak mengelola keuangan lagi, katanya lebih enak tinggal menerima uang jajan. Kalau kurang, tinggal lihat laporan keuangan untuk mengetahui apakah ada dana yang bisa digunakan. 😄
Di sini saya ingin membagikan perencanaan dan pelacakan anggaran kami, termasuk rasio hutang, pemasukan, tabungan, investasi, dan lainnya. Dengan ini, kami bisa memutuskan untuk berutang berdasarkan data, kebutuhan, dan kemampuan, bukan hanya keinginan.
Oh iya, mohon jangan menghakimi dengan komentar “makanya jangan ngutang.” Setiap orang punya masalahnya masing-masing, dan kita tidak tahu kondisi orang lain.