Banyak yang salah paham bahwa runtuhnya Uni Soviet menyebabkan semua negara bekas Soviet berbalik melawan Moskow.
Pada bulan Desember 1991, sebelas negara bekas Uni Soviet membentuk Commonwealth of Independent States (CIS), yaitu Armenia, Azerbaijan, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Moldova, Uzbekistan, Ukraina, Rusia, Tajikistan, dan Turkmenistan, dengan kantor pusat di Minsk, Belarus.
Meskipun saat ini Ukraina terlibat dalam konflik dengan Rusia, penting untuk dicatat bahwa Ukraina adalah salah satu pendiri CIS.
CIS tetap aktif hingga kini sebagai organisasi pertahanan dan berkoordinasi dengan Shanghai Cooperation Organization (SCO), yang didirikan pada 15 Juni 2001 oleh China, Rusia, Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan, dan Tajikistan, dengan kantor pusat di Beijing, China. SCO berfokus pada kerjasama ekonomi dan pertahanan.
Dalam geopolitik Eurasia dan Timur Tengah, kedua organisasi ini memiliki pengaruh signifikan. Beberapa negara Timur Tengah, seperti Bahrain, Qatar, Mesir, Kuwait, Arab Saudi, Turki, dan UEA, terlibat sebagai Dialogue Partners.
CIS bahkan telah melaksanakan operasi militer gabungan untuk mengatasi kegiatan intelijen gabungan AS, Inggris, dan Israel di Kazakhstan, Tajikistan, serta Azerbaijan.
Fakta-fakta ini menunjukkan bahwa kekuatan militer Soviet masih cukup solid dan bahwa Rusia, didukung oleh kekuatan ekonomi dan industri China melalui SCO, tetap kuat dan tidak selemah yang sering digambarkan oleh media atau persepsi umum.