Kegiatan manusia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem:

1. Perubahan hutan menjadi tempat pemukiman, pertanian, pertambangan, pabrik, dan jalan raya yang mengakibatkan semakin bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya kebutuhan masyarakat. Pembukaan hutan ini secara otomatis akan mengurangi keanekaragaman hayati karena hutan yang merupakan rumah bagi jutaan organisme menjadi lenyap.
2. Perburuan liar, penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau, penangkapan ikan dengan bom, dan perusakan terumbu karang merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang secara langsung dapat merusak keanekaragaman hayati.
3. Pemakaian pupuk buatan yang berlebihan, kegiatan pembuangan sampah dan limbah secara sembarangan, pemakaian insektisida buatan secara berlebihan dapat menyebabkan pencemaran tanah, air atau udara. Jika dibiarkan akan mengakibatkan matinya makhluk hidup tertetu dan terjadi ketidakseimbangan ekosistem.

Semua anggota Angisopermae (tumbuhan berbiji tertutup) ditempatkan dalam satu divisi, yakni divisi Anthophyta. Divisi Anthophyta dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas monokotil (tumbuhan biji berkeping satu) dan kelas dikotil (tumbuhan biji berkeping dua). Ciri-ciri tumbuhan dikotil diantaranya yaitu sebagai berikut:

• Biji memiliki dua kotiledon.
• Daun menjari atau menyirip.
• Pembuluh angkut teratur dalam satu lingkaran.
• Memiliki bungan dengan jumlah petal 2, 4, 5, atau kelipatannya.
• Berakar tunggang.

Padi adalah tanaman yang sangat penting di Indonesia, karena padi menghasilkan beras yang dijadikan sebagai sumber makanan pokok bagi masyarakat Indonesia. Padi dapat tumbuh di daerah panas dengan curah hujan tinggi. Contoh daerah yang dijadikan sebagai tempat penghasil padi adalah daerah Karawang, Jawa Barat.