Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Jika aturan perang yang dirumuskan oleh Konvensi Jenewa berlaku, mengapa perang masih ada?
Karena Konvensi Jenewa nggak pernah melarang perang… Yang diatur dalam Konvensi Jenewa adalah "aturan main" internasional dalam sebuah pertempuran. Seperti bagaimana cara memperlakukan tawanan perang, bagaimana memperlakukan orang sipil, bagaimana memperlakukan petugas medis lapangan, gencatan senjaRead more
Karena Konvensi Jenewa nggak pernah melarang perang…
Yang diatur dalam Konvensi Jenewa adalah “aturan main” internasional dalam sebuah pertempuran. Seperti bagaimana cara memperlakukan tawanan perang, bagaimana memperlakukan orang sipil, bagaimana memperlakukan petugas medis lapangan, gencatan senjata, jenis senjata dan amunisi yg diperbolehkan dan dilarang dalam sebuah pertempuran dll. Intinya Konvensi Jenewa hanya mengatur bagaimana caranya agar rasa kemanusiaan masih ada di dalam sebuah peperangan.
Beberapa pihak yg terlibat pertempuran memang nggak sedikit yg melanggar aturan main ini. Dan tentunya ada sanksi bagi pihak yg melanggar dan akan diadili di Mahkamah Internasional.
Sedikit saya terangkan tentang Konvensi Jenewa.
Konvensi Jenewa sendiri tidak serta merta dirumuskan pada saat yg bersamaan dan biasanya merujuk pada hasil Konvensi pada tahun 1949. Namun bukan berarti Konnvensi Jenewa belum ada sebelum tahun 1949.
Tercatat Konvensi Jenewa pernah empat kali dirumuskan
Dan masih ada tambahan tiga protokol amandemen selain keempat hasil perjanjian di atas, yaitu :
Jadi Konvensi Jenewa dibuat agar hak² dari korban perang baik dari kaum militer maupun sipil bisa lebih terjamin…
kalau anda menganggap Konvensi Jenewa itu melarang peperangan di muka bumi ini, anda salah besar.
See lessApa saja contoh marketing “gimmick” paling menarik yang kamu tahu?
Banyaaak sekali marketing gimmick yang menarik di indonesia. Tapi di sini saya akan membahas yang menurut saya sangat impactful dan berhasil merubah behaviour target khalayak luas di Indonesia. Yaitu Halal Marketing. Apa itu halal marketing? Menurut pandangan pribadi saya, halal marketing adalah memRead more
Banyaaak sekali marketing gimmick yang menarik di indonesia. Tapi di sini saya akan membahas yang menurut saya sangat impactful dan berhasil merubah behaviour target khalayak luas di Indonesia. Yaitu Halal Marketing.
Apa itu halal marketing?
Menurut pandangan pribadi saya, halal marketing adalah memberikan label halal pada sebuah produk/jasa untuk menyakinkan khalayak bahwa produk/jasa tersebut mengikuti aturan/tata cara halal atau syariat Islam.
Fenomena halal marketing itu meledak ketika Wardah memperkenalkan produk kosmetik halal pada kisaran 2010–2012. Sebelumnya Wardah pernah menggunakan gimmic serupa pada kisaran tahun 2004–2006 namun belum berhasil.
Kesuksesan itu meningkatkan penjualan kosmetik Wardah berkali-kali lipat. Pokoknya banyak banget. Sampai positioning kosmetik halal begitu kuat dan melekat pada produk Wardah. Jadi jangan heran kalau melihat di toko kosmetik ada SPG Wardah yang menggunakan seragam dengan kerudung sedangkan kosmetik lain masih dengan tampilan seperti SPG lainnya.
Entah bagaimana, setelah meledaknya halal marketing, hampir semua produk/jasa diberikan label halal untuk menarik perhatian khalayak, terutama masyarakat beragama Islam. Dari produk yang relevan sampai tidak relevan seperti:
Semoga tidak ada lagi produk yang tidak relevan dengan terms halal tapi tetap dikasih label hala. Buat apa…
See lessApa contoh gaya marketing ‘nyeleneh’ yang ternyata berhasil?
Memasarkan produk dengan cara menaikkan harga 3 kali lipat dan membagikan produk secara gratis... Ini cerita dari pendiri Aqua, salah satu perusahaan terbesar Indonesia yakni Tirto Utomo. Mengawali karir bekerja di perusahaan asing, pria kelahiran 9 Maret 1930 ini mengawali inisiasinya membuat air mRead more
Memasarkan produk dengan cara menaikkan harga 3 kali lipat dan membagikan produk secara gratis…
Ini cerita dari pendiri Aqua, salah satu perusahaan terbesar Indonesia yakni Tirto Utomo.
Mengawali karir bekerja di perusahaan asing, pria kelahiran 9 Maret 1930 ini mengawali inisiasinya membuat air minum kemasan tatkala banyak tamu dari luar negeri yang berkunjung ke Indonesia namun kemudian mengeluh mengenai air minum yang disajikan. Tamu-tamu tersebut merasa bahwa air minum yang disajikan tidak enak dan mengakibatkan beberapa dari mereka mengalami sakit perut.
Maklum saja, air minum yang disajikan pada saat itu bukanlah air minum kemasan seperti sekarang ini karena belum adanya air minum kemasan, melainkan air tanah yang direbus secara tradisional. Tak pelak bau tanah pun masih terasa.
Tirto yang kala itu sering ditugaskan untuk ke luar negeri pun sering melihat ada nya air ineral dalam botol yang dikonsumsi secara bebas. Dari sinilah ide untuk memuat air putih kemasan di Indonesia berasal, pasalnya di Indonesia belum ada.
Tirto memutuskan untuk mengetahui secara langsung tentang cara membuat air minum kemasan ke negeri gajah putih, Thailand. Namun, salah satu petinggi militer Indonesia, Ibnu Sutowo sempat meremehkannya.
Akan tetapi sang pendiri Aqua ini tidak lantas mengurungkan niatnya membuat air minum kemasan di Indonesia. Setelah dia mengetahui cara membuat air minum kemasan ia lantas keluar dari perusahaan air asing tempat ia bekerja dan mulai mendirikan pabriknya di Bekasi ada tahun 1973 tepatnya tanggal 23 Februari dengan nama perusahaan PT. Golden Mississippi yang kemudian berubah menjadi PT. AQUA Golden Mississippi.
Percobaan produksi dimulai pada agustus 1974 dengan produk pertamanya yakni Aqua botol kaca berukuran 950ml dan AQUA galon yang terbuat dari kaca juga.
Nama AQUA awalnya adalah Puritas, namun ketika desainer logo AQUA membuatnya, ia menyarankan untuk mengganti nama menjadi AQUA dengan alasan mudah diucapkan dan merepresentasikan air secara langsung.
Perjuangan pun dimulai. Tak mudah memasarkan produk baru ini di Indonesia karena tentu saja belum banyak diminati dan belum populer.
Semua rancangan pemasaran dan rasa optimis yang dimilikinya bersama tim akan kesuksesan produk ini ternyata gagal total. Pasar Indonesia masih belum menerima air minum kemasan. Beberapa juga sempat berujar, ‘untuk minum air mentah’
Penjualan pada 3 tahun pertama tentu merosot, Tirto sempat hampir menutup pabrik AQUA dikarenakan ketidakjelasan masa depan AQUA pada saat itu. Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya kondisi Tirto pada saat ini. Ia sudah mengeluarkan uang banyak hingga harus keluar dari perusahaan tempat ia bekerja demi perusahaan buatannya ini namun yang ia terima adalah penolakan dan cibiran yang bertubi-tubi.
Namun kemudian beberapa ide gila pun dilancarkan. Bukannya menurunkan harga jual malah menaikkannya 3 kali lipat. Dilain sisi distribusi AQUA beralih dari masyarakat biasa ke perusahaan asing seperti perusahaan Korea yang waktu itu sedang menangani proyek tol jagorawi. Pasar pun mulai terbuka, omset mulai naik. Agaknya orang mulai percaya bahwa air minum AQUA merupakan air minum dengan kualitas tinggi, dilihat dari harganya.
Ide lain yang dilancarkan oleh pria lulusan fakultas Hukum Universitas Indonesia ini adalah mendistribusikan ke toko-toko pinggir jalan dengan menaruh 3 botol AQUA terlebih dahulu dan lihat proses pasar yang terjadi. Hasilnya luar biasa. Permintaan untuk AQUA semakin naik dan 3 botol yang tadinya didistribusikan secara gratis, kini mulai dikenai biaya untuk penjualan AQUA.
Seiring berjalannya waktu AQUA sudah mulai digunakan di beberapa restoran mewah juga di perusahaan-perusahaan di Indonesia.
AQUA pun sudah diterima dengn baik oleh masyarakat luas dan telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Demi meningkatkan produksi, lisensi produksi diberikan kepada PT Tirta Jayamas Unggul di Pandaan, Jawa timur pada tahun 1984 dan Tirta Dewata Semesta di Mambal, Bali tahun 1987.
Pasarnya makin meluas hingga luar negeri pada tahun ini seperti Singapura, Malaysia, Maldives, Fiji, Australia, Timur Tengah bahkan Afrika. Dengan meluasnya pasar, perusahaan ini telah mengokohkan kakinya dan menjadi perusahaan raksasa di Indonesia.
sumber: Kisah Sukses Pendiri Perusahaan Air Minum Kemasan Ternama di Indonesia | Good News from Indonesia
See lessMengapa bir Jerman terkenal enak?
Ya jelas enak. Karena diolah dengan bahan - bahan terbaik. Yang jelas bir Jerman enak bukan karena (pernah) dikencingi para petinggi Nazi. Maaf, bercanda.
Ya jelas enak. Karena diolah dengan bahan – bahan terbaik. Yang jelas bir Jerman enak bukan karena (pernah) dikencingi para petinggi Nazi. Maaf, bercanda.
See lessApa yang kamu lihat sehingga membuat kamu sangat bersyukur hari ini?
Tadi saya sedang mencari cari pekerjaan membawa amplop coklat dengan cuaca yang sangat panas rasanya ingin sekali mengeluh "udah susah cari kerja ditambah panas uang pas pasan" tetapi selagi saya mau mengeluh dijalan saya melihat seorang kake kake yang masih nyari nafkah dengan keadaan kaki lumpuh,Read more
Tadi saya sedang mencari cari pekerjaan membawa amplop coklat dengan cuaca yang sangat panas rasanya ingin sekali mengeluh “udah susah cari kerja ditambah panas uang pas pasan” tetapi selagi saya mau mengeluh dijalan saya melihat seorang kake kake yang masih nyari nafkah dengan keadaan kaki lumpuh, nafas yang saya liat sudah pengap tetapi dia dengan gigih berjualan dengan keadaan seperti itu rasanya saya bersyukur sekali karena saya masih diberikan badan yang sehat dan lengkap tetapi saya masih banyak mengeluh
Dan melihat keadaan seperti itu saya menjadi tambah semangat dan sangat optimis bahwa saya jangan menyerah dan selalu ada rezeki
See lessBagaimana sejarah penggunaan materai?
A2A https://portaljember.pikiran-rakyat.com/iptek/pr-16721763/sejarah-awal-mula-penggunaan-materai-di-dunia Kalau pengalaman sendiri di Indonesia, mulainya pakai kertas segel, tapi tentu lebih bulky vs materi tempel. Kemudian berlanjut liat mesin TERA materai kelas kantoran hingga yang modern digitaRead more
A2A
https://portaljember.pikiran-rakyat.com/iptek/pr-16721763/sejarah-awal-mula-penggunaan-materai-di-dunia
Kalau pengalaman sendiri di Indonesia, mulainya pakai kertas segel, tapi tentu lebih bulky vs materi tempel. Kemudian berlanjut liat mesin TERA materai kelas kantoran hingga yang modern digital/online yang diatur Ditjen Pajak.
Asal ingat materai tidak mensahkan suatu surat apapun ataupun mentidak sahkan, ada tidaknya materai hanya menandakan anda sudah bayar pajak atau tidak & bisa nyusul belakangan jika dipakai di pengadilan/kena audit.

See lessDi mana tempat yang tepat untuk berinvestasi?
Di mana tempat yang tepat untuk berinvestasi? Pertanyaan pendahuluan saya, tepat untuk siapa? Untuk saya, untuk Anda, untuk orang lain? Jawaban untuk masing-masing orang bisa berbeda. Untuk membantu menjawab itu, saya punya ide sederhana. Setiap orang, bayi baru lahir, anak sekolah, pekerja, pensiunRead more
Di mana tempat yang tepat untuk berinvestasi?
Pertanyaan pendahuluan saya, tepat untuk siapa? Untuk saya, untuk Anda, untuk orang lain? Jawaban untuk masing-masing orang bisa berbeda.
Untuk membantu menjawab itu, saya punya ide sederhana.
Setiap orang, bayi baru lahir, anak sekolah, pekerja, pensiunan, semua akan terpapar kenaikan harga umum yang bernama inflasi. Biaya-biaya akan naik. Daya beli masyarakat berkurang jika tidak mengusahakan kenaikan hartanya. Semua ini harus dibayar oleh semua orang. Mereka yang tak siap dengan biaya yang akan naik itu akan terpapar biaya yang sangat berat.
Dalam 10 tahun terakhir antara 2007–2016, menurut riset Bolasalju inflasi Indonesia rata-rata sekitar 6%. Jika inflasi 6%, sementara tabungan hanya menghasilkan 2%, deposito maksimal 4%, sementara kenaikan indeks kenaikan properti 10 tahun terakhir rata-rata 5,12%—pertanyaan pentingnya—bisakah seseorang mengalahkan inflasi? Bisakah seseorang membiayai hidupnya secara layak di masa depan dari simpanannya?
Bolasalju menyediakan panduan untuk menjawab pertanyaan di atas melalui e-book berjudul Cerdas Berinvestasi (bisa diunduh gratis). Pembaca akan bisa menjawab pertanyaan bagaiman mengidentifikasi rencana keuangan jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang—serta mencari jawabannya dengan memilih instrumen-instrumen investasi yang tepat.
See less