Dapat info dari yang punya pengalaman impor dari China bahwa di sana UMKM benar-benar dapat perhatian dari pemerintah, jika pemerintah melihat di suatu daerah potensi produksinya bagus maka segala hal terkait ijin usaha sangat dipermudah, bahkan pajak dibebaskan juga pemerintah nggak segan-segan memberikan subsidi, semisal: jika untuk meproduksi satu kaleng minuman biaya produksinya 1000 maka pemerintah akan mensubsidi sebesar 100, sehingga pabrik akan menjual produknya tetap dengan harga 1000, produksipun bisa terus digenjot, tahun berikutnya ketika pabrik sudah besar maka bisa saja subsidinya distop untuk diberikan kepada pabrik lain yang baru tumbuh.

Kalau bicara masalah pacul, saya sering perhatikan bahwa pacul dari China kualitasnya jauh lebih bagus dari produk lokal, kalau yang lokal bahannya lebih kasar, lebih ringan jauh dibanding yang impor, mungkin pengaruh dari bahan yang dipakai, sering karatan juga kalau yang lokal, dari segi harga juga mirip-mirip, jadi konsumen juga mikir ngapain beli yang jelek (lokal) kalau ada yang harga sama dengan kualitas bagus (impor dari China).

ini cangkul import dari China, lebih berat dan tebal.

ini cangkul merek lokal.

Baiklah, untuk para anak kos khususnya mahasiswa rantau yang ngekos ini tips dari saya.

1. Pilihlah kosan yang sudah bersih (listrik, air, WiFi, kompor gas dan sampah yang sudah tersedia). Jadi kamu tidak perlu lagi memikirkan pengeluaran untuk hal-hal tersebut, karena bayarnya sudah termasuk dengan sewa kosannya. Biasanya yang sudah menyediakan fasilitas lengkap itu kosan perbulan.
2. Lebih baik sewa kosan daripada bedeng, karena biasanya kosan sudah menyediakan fasilitas umum seperti kasur, lemari, kipas, dapur umum, sampah, WiFi, air, listrik yang seperti pada poin nomor 1. Akan tetapi pilihlah kos yang kamar mandinya perkamar tidak campur dengan kos yang lainnya.
3. Untuk yang punya kendaraan, tidak apa apa cari kos yang agak jauh dari kampus, biasanya harganya sedikit miring daripada yang dekat kampus.
4. Carilah kos yang berpagar karena lebih aman.
5. Usahakan jangan menggunakan ojek online saat pp ke kampus, kecuali sudah telat atau urgent.
6. Hindari membeli makanan dari aplikasi, karena setidaknya kamu menghabiskan uang sebanyak 30 rb. Lebih baik kamu beli makanan langsung meski harus jalan kaki yang tadinya 30 rb, paling tidak 15 rb sudah dapatt banyak, sisanya bisa ditabung. Belilah celengan, untuk menabung sebagai cadangan bila ada keperluan mendesak.
7. Jika ke kampus agak siang, lebih baik memasak untuk menghemat uang dan makan sepuasnya bisa untuk seharian. Bisa juga bawa bekal ke kampus.
8. Bawa minum ke kampus, ini sangat penting sih menurutku.
9. Hindari laundry, lebih baik cuci pakaian sendiri dan jangan menumpuk pakaian kotor. Setidaknya 2 hari sekali cucilah pakaianmu.
10. Belanja bulanan jangan di indomar*t atau Alfam*rt, lebih baik di toko yang memang agen sembako itu lebih murah.
11. Kebutuhan yang penting: Beras, mie, telur, minyak goreng, gandum + sajiku (bisa dibuat camilan), bumbu racik nasi goreng, energen. Untuk deterjen dan shampoo belilah yang sachetan itu lebih hemat.
12. Lebih baik beli printer sendiri daripada print di luar karena jauh lebih hemat, bahkan bisa mendapatkan uang. Kamu bisa menawarkan jasa print dengan teman sekelas mu, biasanya mahasiswa itu malas untuk keluar hanya untuk print. Pasti mereka lebih memilih print dengnmu karena tinggal ngirim dan besok langsung dibawa ke kelas.
13. Pilihlah teman yang bisa memberikan manfaat untukmu, setidaknya membuatmu menjadi lebih baik. Carilah teman yang sama denganmu, hindari teman yang mengharuskan kamu mengikuti gaya hidup mereka yang hedon.
14. Jangan salah pergaulan, hati-hati dalam berteman. Lebih baik punya satu atau dua teman yang baik daripada banyak tapi menyesatkan.
15. Cobalah kuliah sambil kerja sampingan yang ringan seperti mengajar les privat atau buka usaha buket atau jadi reseller dll. Uangnya bisa kamu gunakan untuk membeli hal-hal yang kamu inginkan.
16. Simpanlah uang uang receh logam nkedalam satu tempat. Nanti kalau sudah banyak bisa kamu tukarkan di Indomearet atau Alfamart.
17. Rajin sholat 5 waktu dan usahakan sholat tahajjud dan Dhuha. Minimal 5 waktu lah Karena wajib. Jangan lupa rajin bersedekah dan dibarengi sholat Dhuha pokoknya rezeki lancar. Ada ada aja rezeki datang.
18. Sering sering lah menelpon ortu, jangan hanya disaat minta uang bulanan baru nelpon.
19. Atur keuangan sebaik mungkin, hindari beli sesuatu yang tidak penting.
20. Jangan terlalu percaya dengan orang, tetap waspada. Dan jangan terlalu gk enakan, tidak ada salahnya menolak untuk atau mengatakan tidak.
21. Hindari nongki nongki yang gk penting. Kalau mau refreshing tidak apa-apa tetapi jangan keseringan. Setidaknya 2 minggu sekali atau sebulan sekali
22. gJangan lupa siapkan obat obatan yang umum seperti minyak kayu putih, obat sakit kepala, obat maag, minyak urut (GPU) dll.
23. Catat pengeluaran mu setiap hari, kalau saya di uaplikasi khusus mencatat pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, jadi uang yang kita keluarkan jelas.
24. Ikuti beasiswa yang ada, coba terus jangan pernah menyerah. Rajin-rajinlah membaca.
25. Satu hal yang sangat penting, karena banyak anak kos yang stress dan karena jauh dari keluarga jadi tidak ada yang mengontrol nya bisa saja berbuat yang tidak-tidak. Untuk saya sarankan tanamkan dalam hati mu bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Masa-masa sulit pasti terlewati, dan selalu bersyukur. Ingatlah kedua orang tua, jika ada masalah cobalah bercerita dengan keluarga atau dengan sahabat setidaknya bisa melegakan hati.

Sebenarnya ini lebih ke tips untuk anak kosan yang sambil kuliah. Semoga bermanfaat untuk semua anak kosan atau adik-adik yang akan ngekos. Semangat belajar hidup mandiri ^_^.

Bonus!

Ini masakan saya hari ini berdua sama teman kos saya.

SAYA TERTIPU

Ah sebelum menulis jawaban ini, bolehkah saya menghirup nafas dalam-dalam?

Baik terima kasih.

Saya tertipu, pada sebuah akun instagram lelang barang. Saya lampirkan screenshootnya dibawah.

Ya, sebelumnya perkenalkan. Saya Kurnia, mahasiswi yang sedang menempuh semester enam saat ini. Kuliah daring mengharuskan saya untuk memiliki handphone yang super duper cepat, tanpa lemot dan bisa digunakan untuk kuliah daring dan tetek bengeknya seperti Zoom, Google Meet, edit Word, dan sebagainya. Karena orang tua yakin bahwa HP saya masih dapat digunakan dengan baik dan normal seperti biasa. Tetapi beliau tidak tahu bahwa HP saya sering lemot, baterai cepat habis, dan sebagainya yang mana saya sampai mengucap istighfar jika HP tersebut lemot. Alhasil, saya bertekad untuk membeli HP dengan uang saya sendiri.

Bulan Juli, tahun lalu saya membuka les kecil-kecilan untuk menabung uang. To the point saja, hasil ngelesi selama satu semester sampai bulan Desember yaitu Rp 500.000 (disini sisa Rp 300.000 dikarenakan Rp 200.000 saya pakai untuk keperluan kuliah dan praktikum, berhubung saya jurusan Biologi, praktikum online juga jalan).

Bulan November saya sudah memulai jualan kecil-kecilan, yaitu menjadi reseller akun premium (jangan dihujat legal atau tidaknya ya, karena saya reseller). Saya jualan ini juga karena ingin nambah uang untuk beli HP baru. Mungkin temen-temen ada ide usaha jualan apa gitu, boleh disaranin ya hehe 🙂

Skippp

Singkatnya, uang hasil jualan sudah terkumpul kurleb Rp 200.000 (sebenernya hampir Rp 400.000 lebih, tapi dipakai buat beli paket internet selama Nopember-Januari, buat kuliah online). Fyi, karena HP saya tidak bisa dipakai Zoom, Meet, dan tetek bengeknya, saya menggunakan laptop yang mana menguras kuota lebih cepat. Ya sudah, saya syukuri saja.

Awal dari semuanya, dimulai.

Awal bulan ini, saya memutuskan untuk melihat akun instargram pelelangan barang, dengan harapan saya mendapatkan HP second like new dengan harga murah untuk kuliah online (dasar gak modal, lol). Karena banyak akun instagram pelelangan yang saya follow sehingga, akun instagram pelelangan yang lain tiba-tiba mem-follow saya juga banyak (ini sistemnya rekomendasi atau gimana saya juga kurang tahu pasti). Tiba di suatu akun, saya menemukan lelang HP yang open bid nya mulai dari 500K. Berhubung, uang hasil jualan dan hasil ngelesi sudah mampu bid harga segitu. Oke, deal.

Ituu, HP yang saya maksud. Di shopee, toped, dan lainnya memang sudah tidak ada. Tapi niat awal, pengen pakai HP yang gak lemot buat kuliah online dan jualan. Ya sudah, open bid 500K ya gaskan. Gini amat orang gak modal :”

Bisa dilihat sendiri ya, itu akun jualan saya. Ngebid 500K 🙁

Setelah waktu tutup lelang HP itu, ya sudah. Akhirnya saya menang bid. Pada waktu itu saya belum kepikiran dan belum curiga. Malahan saya mikir, wah enak banget ngebid disini, sepi, gak ada saingan. Aduh, memang beg* gak ketulungan saya ini.

Dan teteteteeeett, awal percakapan dimulai.

Hari pertama

Saya memang pakai akun instagram jualan dikarenakan, saya mengurangi pemakaian instagram pribadi dikarenakan cukup bosan melihat kehidupan orang lain dan juga sering overthinking (mohon maaf curhat sedikit hehe).

Nomor rekening sengaja tidak saya sensor ya. Bodo amat, sudah menipu saya.

Awal dari uang hasil jerih payah ngelesin dan jualan sebanyak 543K melayang kepada orang yang jahat. Huhu

Halo Muhammad Rizki, sudah meyakinkan saya dengan ucapan Alhamdulillah. Awas kena balasan loh ya.

Hari kedua

Hari kedua dimulai, tetetet. Saya senang, menunggu barang saya diproses. Tetapi tunggu…

Habis ditransfer. Mulai slowrespon

Rasa ingin spamchat. NAIK.

Saya setengah gak paham. Kalau barang sudah dikirim, otomatis pengirim mendapatkan nomor resi bukan? Tolong dijelaskan ini bagaimana saya nggak paham :”

Kok masih ngeles saja euy

Hari ketiga

Masih ber-positive thinking. Karena “katanya” barang sudah dikirim. Saya konfirmasi ulang lagi di dm untuk meminta nomor resi. Biar saya bisa tracking, itu barang sampai mana gitu :”

Saya desak terus meskipun saya sudah tau bakal ditipu

Dari hari pertama saya nunggu resi, saya sudah sabar. Tapi aku itu nggak bisa diginikan lo :”

Saya sudah gemes, gak tau lagi :”

Diambang rasa putus asa. Ya sudah akhirnya saya ikhlaskan saja. Orang nipu, masa ada rasa peduli antar sesama? :’)

Oiya saya lupa melampirkan cek rekeningnya

Dasar, kang tipu.

Yang jelas, saat ini saya masih shock atas kejadian itu. Semoga dengan membaca ini, lebih berhati-hati lagi ya. Apalagi urusan soal uang.

Akhirnya saya memulai menabung dari awal lagi, ya sudah tak mengapa :”

Sekian dan terima kasih telah membaca 🙂

Dari aku yang lagi berusaha bangkit

Kurnia

EDIT

Ternyata bukan hanya saya yang ditipu, setelah saya ada juga yang kena, dan bukti transfernya sempat di upload Instagram Story akun lelang itu. Mengetahui hal tersebut saya gercep, cari satu-persatu orang itu di postingan yang lainnya, kemudian saya dm untuk kejelasannya.

Maaf, saya spamchat, karena saya sudah panik dan bingung harus bagaimana lagi.

Saling percaya. Aduh tipuan saat ini.

Alhamdulillah ketemu orang baik 🙂 Terima kasih

Saya lampirkan instagramnya ya.

Disini isi dari testi 3 yaitu, bukti transfer semua yang saya yakini berasal dari korban penipuan. Berapa saja? Mulai 100 ribu hingga 2,5 juta. Dan testi lainyya, berupa screenshoot akun lelang lainnya tanpa watermark, sehingga mudah dicomot oleh siapa saja.

Apakah saya menangis? Tentunya, saya nangis semalaman. Saya tidak berani cerita kepada orang tua saya. Akan tetapi saya tidak berlarut-larut dalam kesedihan, toh uangnya juga tidak akan kembali. Ya sudah saya ikhlaskan saja. Saat ini fokus untuk mengumpulkan uang lagi.

Terima kasih dukungan dan doanya ya. Semoga doa baik kembali ke kalian juga.

Cara paling mudah mendapat beasiswa ke luar negeri adalah mencicil persyaratan sedini mungkin:

• Memperhatikan pelajaran bahasa Inggris di sekolah, mengulangnya lagi di rumah, menikmati suguhan standup comedy, film, maupun hiburan lain tanpa menggunakan subtitle. Hal ini juga bisa dilakukan dengan bahasa lain karena tidak semua beasiswa meminta syarat bahasa Inggris[1]
• Menabung sedari awal. Tidak digunakan untuk kredit ponsel terbaru, nongkrong di kafe terkini, dan banyak kebutuhan tersier lain. Dengan demikian ketika butuh membayar tes bahasa atau mengambil kursus tambahan, butuh uang mengirimkan dokumen tidak kelimpungan
• Mengikuti perkuliahan dengan baik di kelas, mengerjakan semua tugas dengan baik, berusaha sebaik-baiknya mengerjakan ujian. IPK tinggi itu tidak datang mendadak ketika hari wisuda rektor universitas melempar dadu untuk menentukan nilai transkrip anda berapa lalu anda beruntung dadunya keluar angka bagus.
• Membangun hubungan baik dengan orang-orang di sekitar anda terutama dosen dan bos di tempat kerja. Hubungan baik untuk meminta surat rekomendasi juga tidak datang tiba-tiba orang yang baru anda temui mau menulis surat memuji anda setinggi-tingginya walaupun tidak kenal.
• Mendalami hobi yang disukai, mengikuti kegiatan-kegiatan komunitas yang anda sukai, berperan aktif di kegiatan yang anda sukai tersebut. Hidup dalam kepura-puraan ikut acara cuma karena mau mengisi syarat beasiswa adalah buang-buang waktu. Ketika anda tidak mendapat beasiswa anda akan merasa rugi dan ini semua jadi pengorbanan yang sia-sia. Kenapa tidak dirangkap saja punya kegiatan organisasi di bidang yang memang anda suka?
• Mulai belajar menulis, mengutarakan pendapat, dan berargumen dengan logis. Keahlian menulis untuk esai bahasa Inggris ataupun menulis proposal penelitian juga tidak datang mendadak bahkan bisa dimulai dipelajari dari hal-hal simpel seperti… menulis artikel di Kaskus dan memperhatikan pelajaran bahasa Indonesia (true story)
• Belajar menikmati proses membaca, memahami isi bacaan, mengambil kesimpulan. Berhenti menghabiskan waktu orang lain untuk informasi yang bisa anda cari sendiri, pelajari sendiri. Ini adalah kebiasaan yang sulit hilang karena kultur Indonesia yang kuat budaya lisannya sedangkan langkah 0 mencari beasiswa adalah membaca semua persyaratan.

Semua syarat untuk apapun baik mencari beasiswa ataupun mencari kerja akan sulit jika dipersiapkannya mendadak, semua keahlian yang dibutuhkan tidak punya, sementara hal-hal tersebut sudah bisa dipersiapkan dari jauh-jauh hari (dan cuma bisa didapat dari akumulasi usaha dari jauh-jauh hari).

Jika ada orang-orang yang tampak begitu mudahnya mendapatkan beasiswa tidak ribet panik ini itu, mungkin karena mereka sudah mengerjakan hal-hal mudah yang saya sebutkan di atas dari jauh-jauh hari dan tinggal memetik hasilnya sekarang.

Semoga membantu

Catatan Kaki

[1] Jawaban Radita Liem untuk Apakah ada beasiswa untuk gelar S-2 di luar negeri tanpa harus memberikan nilai TOEFL/IELTS?