DOKUMENTASI FOTO MASA BERSIAP 1945–1946
Belanda menggunakan istilah “bersiap” untuk menggambarkan kekacauan dan ketakutan yang disebabkan oleh revolusi Jawa yang terjadi dari tahun 1945 hingga 1947. Periode ini dimulai ketika Tentara Kekaisaran Jepang meninggalkan kekuasaan dan beralih ke pemerintahan Republik Indonesia.
Periode ini ditandai dengan huru-hara, pembantaian, dan perampokan massal yang dilakukan oleh komunitas pro-kemerdekaan yang dikenal sebagai Pemoeda dan Pelopor. Target utama kekacauan ini adalah orang Eropa dan Indo, tetapi juga orang Maluku dan Tionghoa.
Dalam literatur Belanda dan Inggris, fase revolusi nasional Indonesia ini disebut sebagai “Bersiap” oleh orang-orang Indo Belanda (Eurasia) yang selamat dari masa konflik. Istilah ini berasal dari seruan perang yang mendukung Republik Indonesia dan seruan terus-menerus untuk mengangkat senjata: “Siap!” – “Siap!” yg terdengar ketika orang yang tampak sebagai musuh potensial revolusi memasuki daerah pro-republik.
Dokumentasi foto yang akan saya lampirkan bersumber dari wikipedia dan beberapa situs berbahasa belanda yang memuat artikel terkait bersiap. situs indonesia sendiri memang sudah banyak yang mengulas peristiwa bersiap dan betapa ngawurnya peristiwa tersebut, tapi sedikit yang melampirkan dokumentasi foto. saya pikir dokumentasi foto itu perlu untuk memberikan gambaran kepada kita-kita generasi modern orang Indonesia bahwa pada masa lampau terjadi sebuah peristiwa mengerikan selama fase kemerdekaan Indonesia.
sebelumnya perlu saya beri tahu bahwa beberapa foto dibawah ini cukup frontal.
Sekitar tahun 1947, orang Tionghoa menjadi sasaran oknum republik karena mereka dianggap dekat dengan belanda. Mereka meminta perlindungan terhadap persekusi yang mereka alami.
spanduk dengan perkataan yang sama dan masih berada di medan, 1947
Pemuda republik dengan bambu runcing di borneo, 1946. berdasarkan catatan sejarah, kalimantan merupakan wilayah yang menurut sejarah, tidak mengalami peristiwa bersiap secara masif seperti di sebagian sumatera dan seluruh pulau jawa
Kuburan massal yang terdapat di malang, 1946
Kerangka tengkorak yang ditemukan tentara belanda di tegal, sekitar tahun 1046–1947
Peristiwa bersiap kenapa saya katakan ngawur karena tercatat dalam sejarah bahwa korban-korban dari peristiwa tersebut tidak jarang berasal dari mereka-mereka yang pro kemerdekaan
Dr. Nainggolan merupakan contoh dari betapa ngawurnya peristiwa bersiap. beliau adalah tokoh terkemuka di sumatera, anak-anaknya hampir semuanya menjadi dokter. ketika masa pendudukan belanda dan jepang, keluarga dr nainggolan merupakan keluarga terpandang di daerahnya mengingat status nainggolan yang seorang dokter. namun ketika masa revolusi fisik, dr nainggolan berada di pihak republik dan beliau mendapatkan posisi sebagai komandan pasukan. sayangnya gaya hidupnya yang berpenampilan orang barat menjadikan keluarga nainggolan dianggap pro belanda dan akhirnya istri dan anak-anaknya dibantai oleh pihak republik.
Di sisi lain ada Po An Tui. orang tionghoa tidak diam begitu saja ketika terjadi persekusi oleh pihak republik. oleh karena itu, dengan bantuan belanda. masyarakat tionghoa membuat pasukan tersendiri bernama Pon An Tui yang berfungsi sebagai pasukan pertahanan diri komunitas tionghoa dari peristiwa bersiap. kelak Po An Tui dibubarkan ketika tahun 1949. saat penyerahan kedaulatan Belanda ke Indonesia sudah terlaksana.
Belum lagi kita berbicara Amir Hamzah dan Otto Iskandar Dinata yang dibunuh di masa-masa periode bersiap
Akhir kata. peristiwa bersiap merupakan salah satu peristiwa gelap yang bahkan tidak semua orang Indonesia tahu peristiwa tersebut terjadi karena hampir tidak pernah dibahas di buku sejarah sekolah. saya pikir pemangku kepentingan negara ini sadar bahwa jika peristiwa ini diekspos secara terbuka kepada publik. akan mengakibatkan negatifnya pandangan masyarakat Indonesia terhadap kaum republik saat itu, salah satunya bung tomo yang punya peran penting dalam peristiwa bersiap.
Selamat membaca..