Mari kita berikan contoh untuk menunjukkan betapa sulitnya untuk menerapkan teknologi AI di industri. Sebuah perusahaan manufaktur mungkin ingin memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi proses produksinya. Mereka menghadapi masalah karena mereka tidak memiliki data historis yang memadai untuk melatih model AI.
Mereka memiliki sedikit data masa lalu untuk memprediksi pola dan efisiensi produksi, jadi mereka harus merencanakan pengumpulan data yang lebih lengkap, yang mungkin membutuhkan banyak waktu dan sumber daya.
Selain itu, mereka juga menghadapi tantangan terkait privasi dan keamanan data. Data produksi dan proses bisnis mereka adalah informasi rahasia yang sangat penting, dan mengintegrasikan AI dalam sistem mereka memerlukan perhatian khusus terhadap perlindungan data agar tidak disalahgunakan atau terekspos.
Integrasi teknologi AI juga tidak selalu mulus. Migrasi dari sistem produksi yang sudah ada ke sistem berbasis AI memerlukan perencanaan yang teliti agar tidak mengganggu alur produksi dan meminimalkan waktu henti produksi yang tidak diinginkan.
Kendala lainnya adalah biaya dan kurangnya keahlian dalam AI. Investasi dalam infrastruktur dan pelatihan karyawan mungkin diperlukan, dan perusahaan harus memastikan bahwa mereka memiliki tim yang memiliki pemahaman yang cukup tentang teknologi AI untuk mengelola dan mengoptimalkan implementasi mereka.
Meskipun ada sejumlah tantangan, dengan komitmen dan perencanaan yang matang, banyak perusahaan mampu mengatasi hambatan ini dan berhasil menerapkan teknologi AI untuk meningkatkan operasi mereka dalam jangka panjang.