Lebih tepatnya 2ayat, bukan 1 ayat. Terdiri dari Pasal2 HUKUM RAJAM, dan yg ke-2 Tentang Menyusui Laki-laki Dewasa.
Intinya, ketika salinan ayat yang dimakan kambing dimasukkan ke dalam Qur’an, itu menunjukkan bahwa isi Qur’an adalah perkataan manusia. Semakin banyak ayat yang dimakan kambing dimasukkan ke dalam Qur’an, semakin jelas bahwa Allah SWT tidak memiliki kekuatan untuk menjaga Qur’an.
Hal ini diriwayatkan oleh Imam Maalik dalam al-Muwatta’ (Kitaab ar-ridaa’, hadist no. 17), dan melaluinya oleh imam Muslim (1452) mengatakan: Di antara yang diturunkan Al-Qur’an adalah hukum bahwa sepuluh kali menyusui pasti itu wajib menjalin hubungan mahram, kemudian itu dibatalkan dan diganti dengan lima kali menyusui pasti. Ketika Rasulullah wafat, hal ini termasuk yang dibacakan dalam Al-Qur’an .
Secara ideologis, jika Al-Quran telah diselesaikan pada masa hidup Muhammad, seharusnya tidak ada lagi ayat yang ditambahkan atau dihapus darinya. Gagasan bahwa Al-Quran adalah perkataan Allah—seperti yang disebutkan dalam Alkitab agama kristen, “KATAAN ALLAH ITU KEKAL”—dibenarkan oleh hadis ini. Mungkin tidak sama dengan agama Islam karena perkataan Allah SWT dalam Al-Quran tidak abadi dan dapat dihapus atau dihapus untuk membuatnya terlihat lebih baik.