Kalau game 100% realistis maka:
- Anda dan NPC yang jadi sekutu anda akan mati sekejap ketika tertembak di game first-person shooter macam Battlefield atau Call of Duty.
- Anda tidak akan bisa menikmati genre yang mayoritas unsurnya fiktif macam Final Fantasy atau God of War.
- Untuk menguasai keahlian protagonisnya dalam duel pedang atau mengendarai kendaraan khusus balapan, Anda membutuhkan banyak latihan mode dan waktu yang lama.
- Gamenya tidak akan laku.
Mana ada orang yang berharap bahwa game yang mereka mainkan sama dengan kehidupan nyata karena tujuan game itu adalah untuk membuat kita melupakan realitas kehidupan yang mungkin membosankan bagi banyak orang. Pasti sangat membosankan dan melelahkan. Game, apapun jenisnya, tetaplah game, terlepas dari apakah itu simulasi atau tidak. Untuk mempertahankan kesenangan yang dinikmati banyak orang, elemen non-realistis harus tetap ada.