Variasi virus corona Delta sangat mudah menular. Karena peningkatan penularannya, varian Delta saat ini tengah dalam perjalanan untuk menjadi varian yang dominan secara global, kata Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO. seperti halnya yang terjadi di Inggris Raya. Delta telah mencetak lebih dari 99% kasus di Inggris hanya tiga bulan setelah ditemukan.
Tidak hanya itu, varian Delta juga merupakan 90 persen kasus Covid-19 di Rusia dan telah memecahkan rekor kasus harian tertinggi sejak awal pandemi. Penelitian dari Public Health England memperkirakan, Delta mempunyai nilai reproduksi 6,0. Artinya, setiap satu orang terinfeksi varian corona Delta, enam orang lainnya akan tertular.
Sedangkan Varian Covid-19 Kappa pertama kali ditemukan di India dan kini (per awal Juli artikel ini ditulis) kasus infeksinya telah sampai di Indonesia. Beberapa bulan yang lalu, para peneliti mulai memperhatikan ada strain mutan yang tengah berkembang di India. Mereka menyebutnya sebagai mutan ganda, namun memang mungkin ada belasan mutasi yang menyebabkan varian baru. Varian ini dikhawatirkan juga memiliki kemampuan penularan yang mudah dan cepat serta memiliki potensi mematikan.
Dilansir dari The Guardian, 2 Juni 2021, Kepala Program Penelitian di Kirby Institute mengatakan, varian Kappa mungkin juga mengurangi kemanjuran beberapa vaksin. “Ada juga bukti anekdotal yang datang dari India bahwa Kappa mungkin memiliki presentasi klinis yang sedikit berbeda dengan varian lainnya. Jadi, sakit perut, diare, dan gejala gastrointestinal dibandingkan gejala pernapasan,” katanya. Meski demikian, belum ada cukup bukti bagi WHO untuk meningkatkan kategori varian Kappa menjadi varian yang mengkhawatirkan.