Apa hal yang membuatmu shock hari ini?
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
SAYA TERTIPU
Ah sebelum menulis jawaban ini, bolehkah saya menghirup nafas dalam-dalam?
Baik terima kasih.
Saya tertipu, pada sebuah akun instagram lelang barang. Saya lampirkan screenshootnya dibawah.
Ya, sebelumnya perkenalkan. Saya Kurnia, mahasiswi yang sedang menempuh semester enam saat ini. Kuliah daring mengharuskan saya untuk memiliki handphone yang super duper cepat, tanpa lemot dan bisa digunakan untuk kuliah daring dan tetek bengeknya seperti Zoom, Google Meet, edit Word, dan sebagainya. Karena orang tua yakin bahwa HP saya masih dapat digunakan dengan baik dan normal seperti biasa. Tetapi beliau tidak tahu bahwa HP saya sering lemot, baterai cepat habis, dan sebagainya yang mana saya sampai mengucap istighfar jika HP tersebut lemot. Alhasil, saya bertekad untuk membeli HP dengan uang saya sendiri.
Bulan Juli, tahun lalu saya membuka les kecil-kecilan untuk menabung uang. To the point saja, hasil ngelesi selama satu semester sampai bulan Desember yaitu Rp 500.000 (disini sisa Rp 300.000 dikarenakan Rp 200.000 saya pakai untuk keperluan kuliah dan praktikum, berhubung saya jurusan Biologi, praktikum online juga jalan).
Bulan November saya sudah memulai jualan kecil-kecilan, yaitu menjadi reseller akun premium (jangan dihujat legal atau tidaknya ya, karena saya reseller). Saya jualan ini juga karena ingin nambah uang untuk beli HP baru. Mungkin temen-temen ada ide usaha jualan apa gitu, boleh disaranin ya hehe 🙂
Skippp
Singkatnya, uang hasil jualan sudah terkumpul kurleb Rp 200.000 (sebenernya hampir Rp 400.000 lebih, tapi dipakai buat beli paket internet selama Nopember-Januari, buat kuliah online). Fyi, karena HP saya tidak bisa dipakai Zoom, Meet, dan tetek bengeknya, saya menggunakan laptop yang mana menguras kuota lebih cepat. Ya sudah, saya syukuri saja.
Awal dari semuanya, dimulai.
Awal bulan ini, saya memutuskan untuk melihat akun instargram pelelangan barang, dengan harapan saya mendapatkan HP second like new dengan harga murah untuk kuliah online (dasar gak modal, lol). Karena banyak akun instagram pelelangan yang saya follow sehingga, akun instagram pelelangan yang lain tiba-tiba mem-follow saya juga banyak (ini sistemnya rekomendasi atau gimana saya juga kurang tahu pasti). Tiba di suatu akun, saya menemukan lelang HP yang open bid nya mulai dari 500K. Berhubung, uang hasil jualan dan hasil ngelesi sudah mampu bid harga segitu. Oke, deal.
Setelah waktu tutup lelang HP itu, ya sudah. Akhirnya saya menang bid. Pada waktu itu saya belum kepikiran dan belum curiga. Malahan saya mikir, wah enak banget ngebid disini, sepi, gak ada saingan. Aduh, memang beg* gak ketulungan saya ini.
Dan teteteteeeett, awal percakapan dimulai.
Hari pertama
Hari kedua
Hari kedua dimulai, tetetet. Saya senang, menunggu barang saya diproses. Tetapi tunggu…
Hari ketiga
Masih ber-positive thinking. Karena “katanya” barang sudah dikirim. Saya konfirmasi ulang lagi di dm untuk meminta nomor resi. Biar saya bisa tracking, itu barang sampai mana gitu :”
Oiya saya lupa melampirkan cek rekeningnya
Dasar, kang tipu.
Yang jelas, saat ini saya masih shock atas kejadian itu. Semoga dengan membaca ini, lebih berhati-hati lagi ya. Apalagi urusan soal uang.
Akhirnya saya memulai menabung dari awal lagi, ya sudah tak mengapa :”
Sekian dan terima kasih telah membaca 🙂
Dari aku yang lagi berusaha bangkit
Kurnia
EDIT
Ternyata bukan hanya saya yang ditipu, setelah saya ada juga yang kena, dan bukti transfernya sempat di upload Instagram Story akun lelang itu. Mengetahui hal tersebut saya gercep, cari satu-persatu orang itu di postingan yang lainnya, kemudian saya dm untuk kejelasannya.
Apakah saya menangis? Tentunya, saya nangis semalaman. Saya tidak berani cerita kepada orang tua saya. Akan tetapi saya tidak berlarut-larut dalam kesedihan, toh uangnya juga tidak akan kembali. Ya sudah saya ikhlaskan saja. Saat ini fokus untuk mengumpulkan uang lagi.
Terima kasih dukungan dan doanya ya. Semoga doa baik kembali ke kalian juga.