Pedas di Jepang berbeda dengan pedas di Indonesia atau Meksiko. Kita mengenal cabai pedas seperti cabai rawit atau jalapeno. Namun di Jepang, rasa pedas juga bisa dibuat dari wasabi dan mustard.
Mungkin pedasnya Jepang tidak ada artinya bagi orang Indonesia. Pasalnya belum ada budaya kuliner di Jepang yang memiliki makanan super pedas seperti mie Abang Adek.
Berikut adalah beberapa sumber pedas yang ada di Jepang.
Shichimi
Sichimi adalah cabai giling yang dicampur dengan biji wijen dan berbagai bumbu lainnya. Pedasnya masih kurang sambal Bo level 15. Biasanya digunakan sebagai isian saat makan mie ramen, udon atau soba.
Rayu
Rayu adalah cabai yang dicampur dengan biji wijen dan terkadang kacang-kacangan. Rayu juga digunakan untuk campuran mie ramen dan lebih banyak ditemukan di restoran Cina Jepang.
Wasabi
Wasabi adalah pasta yang terbuat dari tanaman wasabi atau parutan lobak. Meski berbeda dengan cabai, wasabi tergolong makanan karai (pedas) di Jepang. Wasabi sering digunakan saat makan sushi dan sashimi.
Yuzukosho
Yuzukosho adalah pasta yang terbuat dari parutan kulit yuzu dan cabai hijau. Pedasnya juga berbeda dengan cabai merah dan wasabi. Yuzukosh biasanya disantap dengan steak, sate, yakiniku, atau hidangan berbahan dasar daging lainnya.
Karashi
Karashi adalah pasta mustard yang terbuat dari biji sawi (Brassica juncea). Pedasnya juga beda dari yang lain. Tidak gosong seperti cabai, tapi tidak gosong seperti Wasabi dan Yuzukosho. Hanya sedikit ledakan di lidah.
Jadi makanan apa yang paling pedas di Jepang?
Jawaban saya adalah mie ramen dengan banyak tambahan rayu, baik kare level karakuchi atau level maksimal.
Spicy Ramen dari Ayam Ya ini juga cukup membuat saya kepedesan.
Bumbu kare merek Java ini lumayan hot juga.