Apa makna slogan “piye kabare? Enak jamanku to?”
Share
Sign Up to our social questions and Answers Engine to ask questions, answer people’s questions, and connect with other people.
Login to our social questions & Answers Engine to ask questions answer people’s questions & connect with other people.
Lost your password? Please enter your email address. You will receive a link and will create a new password via email.
Please briefly explain why you feel this question should be reported.
Please briefly explain why you feel this answer should be reported.
Slogan yang sering diusung keluarga Cendana dan kroninya, yang mengesankan seakan zaman Orba lebih enak dari zaman sekarang.
Padahal di zaman orba kebebasan berbicara dibatasi (ada lelucon ‘dihilangkan’, merujuk pada aktivis vokal yang keberadaannya tak lagi diketahui setelah diamankan), kelompok yang menentang ke(tidak)bijakan pemerintah bisa dituduh ‘neo PKI’, pembangunan fokus ke Jawa saja, harga murah tapi upah dan nyawa juga murah, rasisme dan diskriminasi khususnya ke etnis Thionghoa cukup kentara, dan sebagainya.
Siapa yang enak? Keluarga dan kroni Cendana, tentunya. Bayangkan, semua cengkeh harus dijual ke satu tempat, dengan harga yang ditentukan pemerintah, dan yang urus… anak ‘Eyang’. Mobil luar didatangkan dan dirakit di sini, bebas bea impor segala macam biar murah, dan yang punya perusahaan itu… anak ‘Eyang’ lagi. Pengadaan alutista lewat… anak ‘Eyang’ lagi.
Mungkin benar si ‘Eyang’ tak punya harta sepeserpun. Soalnya hartanya atas nama anak, cucu, kerabat, kroni, dsb.