Terima kasih banyak atas permintaan jawabannya Mbak Alanda Kariza (Alanda K).

Mohon maaf, harus saya utarakan sebelumnya, bahwa kami tidak beragama Islam, tetapi beragama Katolik. Walau demikian, kami juga merayakan Lebaran dengan masak-masak besar. Sebab kami sendiri Orang Jawa dan selain memiliki banyak saudara yang beragama Islam, saya merasa bahwa menjadi Orang Jawa itu bisa sekaligus merangkap menjadi Nasrani, Muslim, Hindu, Buddhis, dan Kejawèn. Itulah pengejawantahan dari konsep Bhinneka Tunggal Ika.

Apalagi saya yakin perayaan Idul Fitri khas Jawa dengan ketupat dan sebagainya kemungkinan berdasarkan pada sebuah festival Hindu atau Kejawèn.

Pada perayaan Lebaran saya suka makan ketupat yang dibarengi dengan masakan santan komplit, seperti opor ayam, sambal goreng, dan mungkin gudeg, serta telur pindang. Kemudian di atasnya ditaburi bubuk kedelai. Wah nikmat sekali!

Apalagi kalau ada kolaknya dengan pisang dan kolang-kaling.

Makanan saya jadi mirip dengan lontong cap go meh.

Lontong cap go meh[1]

Dan akhirulkata, tentunya Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1439H! Mohon maafkan saya jika ada kata-kata yang salah.

Catatan Kaki

[1] Image on blogspot.com